bontangpost.id – Dinas Sosial dan Pemberdayaan Manusia (Dissos-PM) telah merampungkan masa penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) tahun ini. Setelah melewati masa perpanjangan selama lima hari. Meski demikian pasca pelayanan ditutup pada Jumat (10/9), 12.00 Wita, bantuan itu tidak terserap 100 persen.
Berdasarkan data hingga penutupan, warga yang mengambil BLT yakni pelayanan jumlah BLT yang terambil yakni 9.846. Dari total data awal 10.490 kepala keluarga. Artinya serapannya ialah 93,86 persen. Ada 644 penerima yang tak mengambil haknya. Jika diuangkan, totalnya Rp 161 juta.
“Kembali ke kas daerah BLT yang tidak tersalurkan,” ungkap Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dissos-PM Muhammad Aspiannur.
Kebanyakan belum diambilnya BLT, lantaran penerima yang terdata telah pindah domisili. Baik berada di luar kota selama penyaluran maupun kembali ke daerah asalnya. Tak hanya itu adapula penerima yang kondisinya telah meninggal dunia.
Jumlah yang belum tersalurkan terbanyak yakni Kelurahan Tanjung Laut Indah. Angkanya mencapai 103 kepala keluarga. Disusul Api-Api yang mencatatkan 92 kepala keluarga belum mengambil bantuan tersebut.
Sebelumnya, Dissos-PM memakai data penyaluran BLT tahap ketiga tahun lalu sebagai acuan sasaran. Kemudian dilakukan validasi oleh tiap kelurahan. Dengan melibatkan seluruh ketua RT. Ia menyebut ada proses verifikasi yang tidak dilakukan maksimal.
“Sehingga masih ada data warga yang pindah dan tidak dihapus,” tutur dia.
Bantuan yang dikucurkan senilai Rp 250 ribu untuk tiap kepala keluarga. Sasaran BLT mengacu kriteria yang telah ditetapkan Pemkot Bontang. Salah satunya yakni tidak menerima bantuan lain dari pemerintah pusat. Mulai dari Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH), maupun Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM). (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post