SANGATTA – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kutim terpaksa membuka layanan sabtu-minggu kepada masyarakat untuk melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) di Kutim. Pasalnya, cukup banyak warga yang belum melakukan perekaman KTP-el. Diperkirakan masih sekira 70 ribu lebih warga Kutim.
Dikatakan Kadisdukcapil Januar Herlian Putra Lembang Alam, langkah ini dimaksud untuk memberikan waktu lebih kepada masyarakat yang belum merekam. Terlebih bagi mereka yang tengah disibukkan dengan pekerjaan.
Tidak hanya memberikan layanan di kantor, akan tetapi pihaknya melakukan jemput bola. Pekan kemarin, metode jemput bola di tingkat desa sudah diterapkan. Desa yang menjadi sasaran diantaranya Swarga Bara. Desa ini menjadi target lantaran diketahui di sana banyak pekerja. Khususnya perusahaan.
“Memang metode jemput bola sudah kami lakukan sebelumnya. Diantara lokasi sasaran kami ialah diperusahaan. Serta melibatkan kecamatan untuk turun langsung membantu,” katanya.
Tak cukup sampai disitu, metode grebek sekolah juga dilakukan. Mereka semua diberikan sosialisasi untuk dapat melakukan perekaman.
“Jadi dengan beberapa metode ini kami yakin bisa mencapai target. Paling tidak sasaran kami bisa tercapai semua. Karena saya yakin hanya sedikit kurangnya kesadaran saja. Makanya harus di jemput,” katannya.
Sementara itu, Bupati Kutim Ismunandar cukup memberikan apresiasi. Akan tetapi dirinya memiliki konsep tambahan untuk menarik minat masyarakat agar melakukan perekaman KTP-el. Diantranya ialah menggelar tarian jepen berhadiah.
“Kami buka acara senam jepen hadiah. Ditempat itu dibuka stad perekaman. Jadi usai senam merekam. Masyarakat yang nonton juga bisa merekam,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: