SANGATTA – Gerakkan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) merupakan program spesifik yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat sehat dengan penuh kesadaran menjalankan pola-pola kehidupan yang juga sehat. Sebanyak 18 Kecamatan se -Kutim diharuskan melakukan kegiatan germas. Namun masih delapan kecamatan belum melaksanakannya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kutim, Nurhayati mengatakan kegiatan germas baru dilakukan oleh 10 kecamatan. Masih ada delapan kecamatan yang belum dapat melaksanakan kegiatan tersebut. Salah satunya terkendala akses jalan.
“Masih banyak daerah yang belum dilaksanakan germas. Biasanya kecamatan yang infrastfuktur jalannya kurang memadai,” ujarnya saat menyampaikan laporan dalam coffe morning di Kantor Bupati, Senin (9/4).
Pihaknya terus berupaya mencari cara agar kegiatan yang diusung oleh pusat tersebut dapat dilaksanakan secara merata di Kutim. “Kami berusaha mencari cara, seperti daerah Karangan, nanti akan dicoba untuk masuk dalam rangkaikan pembukaan MTQ. Seperti itu promosinya,” katanya.
Dia menjelaskan semakin tingginya angka penyakit gagal ginjal, yang mengharuskan penderita untuk rutin cuci darah menjadi faktor dinkes untuk segera lakukan germas di setiap kecamatan.
“Menurut info yang kami dapat, dari pertemuan di Balikpapan belum lama ini, kami mendapat informasi bahwa germas dapat menekan angka penyakit,” tuturnya.
Tidak hanya itu, ia mengungkapkan kegiatan tersebut akan mengarah lebih dalam. Hal tersebut bertujuan agar dampak kesehatan pada masyarakat lebih berimbas.
“Kami akan terus koordinasi dengan para camat untuk pelaksanaan germas. Karena kedepannya tidak hanya lakukan ‘launching’ saja. Melainkan lebih pada implementasi,” jelasnya.
Dia mengungkapkan dalam kurun waktu enam bulan sekali pihaknya akan dievaluasi. Hal tersebut berguna untuk meningkatkan kinerja. “Nanti sebagai monitoring pekerjaan, kami akan dievaluasi,” katanya.
Di tempat yang sama bupati mengatakan, dalam pelaksanannya dinkes harus menjalin koordinasi yang benar dengan semua pihak terkait. Terutama terhadap orang yang berperan penting pada masing-masing kecamatan.
“Yang penting kawan di sana ada kepastian. Koordinasi terus sama pihak yang bersangkutan,” tandasnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: