Dekat dengan Ketua Kadin Kaltim yang Baru, Dayang Donna Faroek
Cerdas, cantik, aktif, enerjik, dan humoris. Itulah gambaran yang melekat pada diri dara kelahiran Samarinda, 10 April 1976 silam. Di usianya yang masih muda, dia memimpin sebuah organisasi besar yang menaungi para taipan, Kamar Dagang dan Industri (Kaltim).
Guntur Marchista Sunan
Nama lengkapnya Dayang Donna Walfiaries Tania SPSi MM. Namun, banyak kalangan yang memanggilnya Dayang Donna Faroek. Anak kedua dari tiga bersaudara ini adalah putri Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dan Hj E Amelia Suhami. Kakaknya adalah anggota DPR RI Dapil Kaltim-Kaltara Awang Ferdian Hidayat SE MM, sedangkan adiknya adalah pegawai negeri sipil (PNS), Awang Fauzan Rachman SSos MM.
CEO PT Aifa Kutai Energy (Industri, Coal, Mining, Trading & Contractor) itu boleh dibilang superaktif. Meski disibukkan dengan profesinya sebagai pengusaha, namun Donna juga bergelut di berbagai organisasi. Mulai dari organisasi kepemudaan, ekonomi, sosial, politik, dan lainnya. Semuanya mampu dia jalankan dengan baik.
“Kebetulan, trah organisasi menurun dari ayah saya,” kata ibunda dari Fionalita Aifa Savitri ini.
Berbagai organisasi strategis dia nahkodai langsung. Mulai dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kaltim, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kaltim, Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Kaltim, hingga terlibat aktif di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan organisasi lainnya. Terbaru, dia terpilih secara aklamasi memimpin Kadin Kaltim.
“Berperan aktif dalam organisasi mempunyai banyak manfaat. Selain sebagai wadah menempa diri dan aktualisasi, juga memberikan pengalaman langsung mengenai manajemen organisasi, budaya organisasi, komunikasi organisasi, dan pengembangan organisasi,” ujarnya.
Menurutnya, dengan berorganisasi, dapat menjadikannya lebih matang dan dewasa. “Dinamika berorganisasi dengan segala macam problematikanya akan membuat pemuda-pemudi semakin matang dan semakin dewasa. Sehingga, bisa membangun mental petarung, pejuang, dan memiliki jiwa sosial tinggi,” tegasnya.
Meski dilahirkan sebagai wanita, bukan berarti Donna tidak bisa memimpin. Organisasi-organisasi tersebut di atas adalah contohnya. Boleh dibilang, seluruh organisasi yang dipimpin Donna, aktif dan berkembang.
“Jadi pemimpin itu harus santun, kompeten, dan visioner. Harus bisa mengayomi jajarannya. Bukan menjadi momok atau teror bagi pengurus di bawahnya,” beber pengagum Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Tak hanya aktif berorganisasi, Donna juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Baginya, hidup harus bermanfaat untuk masyarakat. Sebagai bentuk penghargaan terhadap aktivitas sosialnya, berbagai penghargaan diterima Donna. Baik lokal, nasional, maupun internasional.
“Ada ungkapan yang menyatakan, setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan kamu bertanggung jawab terhadap kepemimpinan. Sebagai mahluk sosial yang berinteraksi, bersosialisasi, dan berkomunikasi, kita dituntut mengambil peran dalam aktivitas sosial. banyak manfat yang dapat dicapai, selain menambah relasi juga mengasah kepekaan sosial terhadap sesama,” sahut peraih Indonesian Award untuk kategori “Women Of The Year 2014”, di Bali.
Meski disibukkan dengan berbagai aktivitas di luar rumah, namun DDF–sapaan lain Donna–tidak melupakan buah hatinya, Fionalita Aifa Savitri. Sebagai ibu, Donna juga mengajarkan kemandirian kepada putrinya. Hidup disiplin dalam berbagai hal dia tularkan.
“Kedua orang tua saya sangat disiplin. Berbekal didikan itu, saya berusaha menularkannya kembali kepada putri saya. Seperti tidak menunda waktu salat, hingga menyempatkan makan bersama keluarga. Dan tidak lupa pula, terus menjaga silaturahmi dengan siapa saja,” terang Donna.
Kembali ke Kadin. Ke depan, Donna ingin memberi banyak kesempatan kepada anak-anak muda di Benua Etam untuk bisa terus menggali potensi. Dia pun berupaya mengerahkan segala daya dan upaya, termasuk orang-orang potensial di banyak organisasi yang ia pimpin.
Donna mengaku sudah memiliki banyak program untuk kemajuan Kadin. Bahkan, Kadin akan lebih intens lagi bekerja sama dengan pemerintah. “Ke depan, Kadin harus ikut serta membangun Kaltim. Kami akan kerja sama dengan Pemprov Kaltim. Kemudian, Kadin akan berupaya keras mendatangkan investor demi kemajuan Kaltim,” kata Donna.
Dia juga berjanji akan lebih mengintensifkan lagi komunikasi dan koordinasi dengan asosiasi yang tergabung dalam Kadin. Bahkan, Donna menggaransi jika dalam kepengurusannya akan mengakomodir semua elemen. “Semuanya akan saya akomodir,” tegasnya.
Donna menyebut, tiga tahun menahkodai Hipmi Kaltim, fokus programnya adalah membina calon dan pengusaha muda. Tujuannya, agar pemuda bisa berwirswasta dan mandiri. Begitu juga saat dirinya memimpin KNPI Kaltim. Selama menjabat sebagai ketua KNPI, dia fokus pada kegiatan sosial dan pembinaan pemuda.
“Atas dasar itulah, saya memimpin Kadin. Karena Kadin ruang lingkupnya lebih luas dan global. Serta, fokus dan konsentrasinya pada dunia bisnis,” jelasnya. Menurutnya, fungsi dan peranan Kadin tidak lepas dari apa yang sudah dilakukannya selama memimpin Hipmi, KNPI, dan organisasi lain. (***)
Nama : Dayang Donna Walfiaries Tania SPSi MM
TTL : Samarinda, 10 April 1976
Panggilan : Dayang Donna Faroek/DDF/Donna
Agama : Islam
Hobi : Musik, olahraga, dan traveling
Ayah : DR H Awang Faroek Ishak
Ibu : Hj E Amelia Suhami
Anak : Fionalita Aifa Savitri
Saudara : Awang Ferdian Hidayat SE MM, Awang Fauzan Rachman SSos MM
Pekerjaan : Komisaris Utama PT Aifa Kutai Energy
(Industri, Coal, Mining, Trading & Contractor)
Pendidikan :
1981- 1987
SDN 05 Pagi, Pangadegan, Jakarta Selatan
1987-1990
SMP Negeri 154, Jakarta Selatan
1990-1993
SMA Negeri 30, Jakarta Pusat
1994-1999
Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta
2006-2007
Magister Manjemen Universitas Mulawarman, Samarinda
Penghargaan :
2011
Anggota Kehormatan Junior Chamber International (JCI) Kaltim
2014
Indonesian Award, “Women Of The Year 2014”, Bali
2014
Pelita Bunda Award, Yayasan Pelita Amanah Bunda, Samarinda
2015
JCI Ten Outstanding Young Person Indonesia “Voulentery Leadership”, Semarang
2015
Nominator JCI Kanazawa, Jepang. Pemenang JCI Ten Outstanding Young Person Indonesia, Kategori “Humantarian Voulentery Leadership”, In World Congress Kanazawa, Jepang
2015
DPP IWAPI, “Wanita Inspiratif Bidang Pengusaha Muda”, Samarinda
2016
Pemprov Kaltim, “Pengusaha Muda Wanita Berprestasi”, Samarinda.
2016
Honoring Outstanding “ASEAN Women Entrepreneur”, Hanoi, Vietnam.
Organisasi :
2010-2013
Anggota Rencana Anggaran KONI Kaltim.
2011-2014
Ketua II Bidang Perbankan, Investasi dan Pasar Modal BPD Hipmi Kaltim.
2002-2017
Wakil Ketua Umum UMKM, Koperasi dan Industri Kreatif, Komite Tetap Akses Pasar dan Jaringan Usaha, Kadin Kaltim.
2012-2017
Wakil Bendahara Pemuda Pancasila (PP) Kaltim.
2012-2017
Ketua Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Kaltim.
2013-2016
Bendahara KNPI Kaltim.
2013-2017
Anggota Bidang Hubungan Luar dan Dalam Negeri KONI Kaltim.
2014-2017
Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Hipmi Kaltim.
2014-2019
Bendahara Persatuan Ski Air dan Wakeboard Indonesia (PSAWI) Kaltim
2013-2017
Bendahara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kaltim
2015-2020
Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kaltim.
2017-2022
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kaltim.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post