Berbekal jago dalam mendesain, Andi Ismail sukses membuka usaha percetakan dan fotokopi sendiri berkat notebook miliknya yang kala itu dapat dimilikinya hasil upaya mengangsur selama setahun setengah.
Veri Sakal, Bontang
Memiliki kemampuan mendesain, salah satu modal Andi Ismail berani membuka usaha percetakan di 2006 silam. Namun usahanya tersebut dijalankannya tidak sendiri, sebab ia masih bekerja sama dengan salah satu percetakan yang ada di Bontang dikarenakan tidak memiliki alat percetakan sendiri. Maka dari itu, untuk menjalankan usahanya tersebut kala itu ia hanya mendesain gambar lalu mencetaknya dipercetakan milik orang lain.
“Dengan modal notebook, saya beranikan diri untuk membuka usaha percetakan, baik itu undangan pernikahan, kartu nama, dan ID card,” jelasnya, Selasa (3/5) kemarin.
Notebook tersebut dikatakan Ismail dapat dimiliki berkat usahanya berani mengangsur selama setahun setengah. Hal itu diupayakan karena menurutnya barang tersebut merupakan hal yang paling menunjang untuk memulai usahanya. Sedangkan keahlian dalam mendesain, diakui Ismail didapatkan saat ia mendalami ilmu tersebut di salah satu pecetakan yang cukup terbilang sukses di Tarakan. Namun bukan hanya di kota itu, dia juga sempat bekerja di salah satu percetakan di Bontang sebagai desainer sebagai jam terbang dia mengemabangkan teknik desainnya.
“Waktu belajar di Tarakan, saya juga sempat tidak digaji selama setahun karena ingin mengusai cara mendesain,” kenangnya.
Akhirnya dengan keahlian-keahlian tersebut, pelan-pelan ia menjalankan usaha sendiri yang dinamainya dengan Ririn Desain dari nama panggilan anak pertamanya di Jalan Sultan Hasanuddin RT 23 Kelurahan Berbas Pantai. Dari situ ia mencoba mengumpulkan dana untuk mengembangkan usahanya tersebut.
Begitu dua tahun berjalan, baru lah dapat berkembang karena dia sudah dapat membeli alat percetakan sendiri. Meski laris, usaha di lokasi tersebut tidak bertahan lama dikarenakan bangunan yang di tempatinya itu dijual sang pemilik. Sejatinya untuk melanjutkan usahanya tersebut, ia pun memilih pindah di depan lokasi yang tidak jauh dari tempat ia membuka usaha tersebut sebelumnya.
“Begitu pindah ke lokasi baru, ternyata usaha saya semakin berkembang. Sebab pendapatan saya waktu itu bisa mencapai Rp 5 juta- Rp 10 juta per bulan,” paparnya.
Melihat usahanya berkembang, ia pun memutuskan mencari lokasi yang lebih luas lagi. Ternyata Ismail mendapatkan lokasi yang diinginkan berada di Bontang Kuala (BK) atau di Jalan KS Tunbun di dekat jembatan simpang lampu merah. Meski pindah, usahanya masih saja kian diminati. Bahkan dari hasil usahanya tersebut yang dibantu sang istri Emilia karmila bekerja di salah satu perusahaan di Bontang, mereka dapat membeli rumah sendiri di Jalan Selat Karimata RT 23 Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan atau sebelum kantor Kecamatan Bontang Selatan pada 2013.
“Akhirnya karena mempunyai rumah sendiri, usaha kami lanjutkan di rumah kami ini dengan memanfaatkan lahan yang ada dan tidak menyewa lagi,” ujar pria yang menjabat Sekretaris DPC Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) Bontang ini.
Dengan membuka usaha di rumah tersebut, ternyata usahnya masih saja diminati. Karena selain mengerjakan papan nama, neon box, brosur, spanduk, baleho, kartu nama, undangan, nota, jilid, stempel, stiker, dan desain. Dia juga kini membuka usaha fotokopi, pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK), Laminating, dan cetak foto. Dari situ diakui Ismail pendapatan yang diraih bisa mencapai Rp 5 juta –Rp 15 juta per bulan.
“Untuk mengembangkan lagi usaha kami, rencanaya saya akan menambah alat dengan membeli alat cetak digital,” pungkasnya. (Bersambung)
Tentang Ismail:
Nama: Andi Ismail
TTL: Pangkep,7 Juli 1978
Nama Orang Tua: H Jamaluddin- Hj Andi Kartini
Istri: Emilia karmila
Anak:
1.Andi Ayu Nidia Aurin
2.Andi NajiraTenri Ajeng
Alamat: Jalan Selat Karimata RT 23 Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post