SANGATTA – Dam parit sebagai pengatur debit air bisa dikolaborasikan dengan embung yang berfungsi menampung air. Plan itu diharapkan kelompok tani Kecamatan Rantau Pulung bisa terealisasi di tahun 2018.
Di akhir 2017 Ranpul mendapatkan bantuan pembangunan dam parit dari Provinsi Kalimatan Timur (Kaltim).
Setelah berjalan beberapa waktu, bangunan beton di jalur sawah ternyata sangat membantu petani untuk mengatur aliran air ke petak sawah.
Tetapi dimusim penghujan dimana air berlimpah, tidak ada wadah untuk menampung air sehingga terbuang sia sia.
Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Sumunaringtias Peratiwi mengatakan, dam parit yang berada di Desa Mukti Jaya, airnya bersumber dari danau.
Aliran airnya melalui irigasi tersier sepanjang 115 meter. Air dimanfaatkan untuk kurang lebih 66 hektar sawah. Jika ada penambah irigasi tersier maka lebih banyak lagi lahan yang teraliri.
“Debit air diatur untuk sawah di SP 3 dan SP 4,” tuturnya belum lama ini.
Dia menambahkan, setelah melihat pengunaannya (dam Parit) belum lama ini, akan lebih maksimal jika ditambah embung.
Sehingga air yang melimpah di musim penghujan bisa ditampung. Tidak terbuang percuma melewati dam parit.
“Semoga pembangunan dapat terlaksana di tahun ini. Sebagai persediaan air di saat kemarau dan bisa jadi kolam pemeliharaan ikan,”bebernya.
Perubahaan iklim mengakibatkan banjir dan kekeringan. Kondisi ini menyebabkan resiko usaha pertanian semakin meningkat dan sulit diprediksi oleh petani.
“Membangun sistem irigasi seperti dam parit dan embung tentu sangat berguna,” katanya.
Ketua Kelompok Tani Wahan Sri Rezeki Suprianto mengatakan masyarakat terbantu dengan dam parit. Petani bisa ngatur pengairan kesawah. Sebab, jika tidak diatur maka akan tergenang.
Namun sayang, saat musim penghujan, airnya terbuang. Padahal, jika ada embung maka akan lebih baik lagi.
“Ada embung dibangun serta penambahan irigasi sekitar 700 meter baik beton maupun kayu ulin,” harapnya.
Dam parit yang telah terbangun di Desa Mukti Jaya Eks Desa Masalap Raya berukuran 8×4 meter dan kedalamnya 2 meter.
Sedangkan untuk embung dibutuhkan ukuran 20×30 meter dengan kedalaman tiga meter. Sebagai info bahwa lahan hibah telah disiapkan Poktan Wahana Seri Rejeki.
Camat Rantau Pulung Mulyono mengatakan jika itu untuk kepentingan dan kemaslahatan orang banyak pemerintah Kecamatan akan memberikan dukungan.
“Kita ada dukung apa lagi untuk kebutuhan orang banyak,” katanya.
Dia jua mengingatkan agar pemerintah desa serta kontraktor dapat melaporkan jika ada kegiatan pembangunan di wilayahnya. Agar pemerintah daerah dapat mengevaluasi program kedepan atau program lanjutan.
“Desa ada yang lapor. Ada juga proyek yang tidak diketahui,” terangnya di kesempatan berbeda.(dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: