BONTANG – Sebanyak empat proyek penebalan jalan telah dirilis di bulan ini. Namun tidak kesemuanya dari paket yang beredar itu mencakup seluruh panjang jalan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Tavip Nugroho mengatakan, seluruh proyek ini bersumber dari bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikucurkan oleh pemerintah pusat. Total anggaran untuk overlay jalan mencapai 13,7 miliar.
“Ada empat paket untuk jalan yakni overlay Jalan Soekarno-Hatta (eks Jalan Flores), Habibon, BSD, dan HOP,” kata Tavip, Selasa (6/3) lalu.
Penebalan jalan Soekarono-Hatta merupakan proyek dengan nilai paket terbesar yaitu Rp 5,1 miliar. Namun, pengerjaannya nanti hanya mengambil beberapa titik saja. Terutama beberapa bagian jalan yang kondisinya rusak. Mengingat panjang dari jalan ini mencapai 14 kilometer, jikalau dikerjakan semua membutuhkan anggaran Rp 30 miliar.
Sama dengan peningkatan jalan di komplek perumahan HOP. Konsentrasinya lebih mengarah kepada perbaikan di wilayah HOV VI. Mengingat bila dilakukan seluruh dari HOP I hingga VI diperkirakan menyedot anggaran Rp 15 miliar. Penebalan jalan HOP ini menelan APBN senilai Rp 2,9 miliar.
“Tahun depan kalau kami usulkan dan muncul lagi ya lanjutannya yaitu HOP V, ini dilakukan bertahap,” ujarnya.
Permasalahan berbeda terjadi di akses kawasan perumahan Bukit Sekatup Damai (BSD). Pengecualian peningkatan jalan terjadi di daerah yang terkena longsor.
Tavip menjelaskan jika bagian itu ditebalkan maka berpotensi tertarik bila longsor terjadi kembali. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan longsor terlebih dahulu. Namun, Dinas PUPRK tidak memiliki anggaran berkenaan dengan pos tersebut. Total nilai paket pengaspalan di jalan komplek perumahan BSD ini sejumlah Rp 2,1 miliar.
Sementara nilai proyek untuk pengaspalan Jalan Habibon ialah Rp 3,6 miliar. Berbeda dengan lainnya untuk akses ini seluruh panjang jalan dapat terkena pengerjaan.
Keempat proyek ini sudah masuk Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Besok (9/3) merupakan batas terkahir upload penawaran. Tavip menargetkan paling lambat akhir bulan ini pemenang lelang sudah dapat mendatangani kontrak.
Terkait penyelesaian dari keempat proyek ini Dinas PUPRK memberi durasi pengerjaan maksimal 4 bulan. Pertimbangannya ialah factor cuaca yang tak menentu terjadi di Kota Bontang beberapa hari ini.
“Tapi kalau orang (pemenang lelang, Red.) yang fokus dapat selesai sebulan,” tukasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: