SANGATTA – Kelompok usaha pembatik Kutim akan ikuti pameran UMKM nasional bertajuk Inacraft di Jakarta April mendatang. Empat jenis batik khas Kutim akan ditampilkan.
Pemerintah Kabupaten Kutim bersama PT.KPC akan memberangkatkan empat orang pengrajin. Diantaranya Masniar, Ali dan dua lainya. Mereka akan didampingi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan di promosikan oleh Dinas Pariwisata Kutim.
Supervisor Local Business Depelopment PT.KPC, Defy Nadira mengatakan ada tiga hal yang menjadi alasan untuk mendelegasikan pelaku UMKM Kutim. Pertama mengokohkan batik menjadi cirikhas agar menjadi identitas daerah. Kedua ingin mendorong pelaku usaha untuk bertemu dengan pengrajin lain dari seluruh Indonesia. Terakhir mempertemukan dengan pembeli dari pasar nasional.
“Kami mengirim mereka dengan tiga tujuan seperti itu. Agar mereka mampu bersaing dan belajar dari pasar luas,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (20/3).
Dirinya mengakui sudah melakukan koordinasi dengan pemkab sejak 2017 lalu. Ia menyiapkan keikutsertaannya untuk yang pertama kali menghadiri ajang nasional tersebut. Baginya kegiatan tersebut mampu mendongkrak dan mengenalkan kain Kutim.
“Kami sangat yakin dan optimis batik dari pengrajin kami tidak kalah dengan pasaran luar. Selain itu mereka dapat mencari inovasi saat acara yang digelar lima hari tersebut dilaksanakan,” ungkapnya.
Yuni, selaku promotor dari Dinas Pariwisata Kutim menjelaskan dirinya akan mendukung segala hal yang mampu mengharumkan nama daerah. Baginya Dinas Pariwisata wajib mempromosikan ciri khas Kutim agar lebih maju.
“Kami akan bantu sebisa mungkin. Karena batik juga merupakan tampilan khas dari daerah kita. Untuk menuju maju, kami berkewajiban untuk mengenalkan kepada dunia,” katanya.
Menurutnya, dia telah melakukan pengiklanan melalui media sosial. Ia mengatakan media tersebut merupakan salah satu cara cepat menyebarkan informasi. Selain itu, mampu meminimalkan anggaran.
“Praktis jika kita mampu mengelola media sosial untuk mengiklankan sesuatu. Karena sasarannya sangat luas. Sehingga semua orang bisa membacanya,” tuturnya.
Dirinya masih menunggu brosur dari hasil pertemuan. Jika ia sudah menerima brosur tersebut, ia akan segera menempelkannya.
“Kami masih menunggu brosur sampai kami terima. Bagi kami mengumumkan potensi yang ada di Kutim merupakan suatu kebanggaan,” tutupnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: