Memiliki jabatan merupakan salah satu mimpi terindah bagi manusia. Sebab, karena jabatan bisa berbuat sekehendak hati untuk menunaikan semua perkara dunia dan akhirat. Mulai dari memenuhi kebutuhan hidup utama, seperti halnya rumah, pakaian, dan makanan. Juga memenuhi keinginan lainnya seperti pendidikan dan kendaraan. Sehingga, semua kebutuhan dunia dapat dipenuhi dengan sekali kedipan.
Tidak hanya itu, karena jabatan yang diamanahkan,semua kebutuhan akhirat juga dapat ditunaikan. Mulai dari beribadah dengan nyaman, ber infaq, shadaqoh, haji dan juga semua perkara ibadah lainnya. Tentunya, semua itu dilakukan dengan rasa ikhlas dan hanya mengharap keridhoan sang ilahi. Keikhlasan dan keridhoan ini juga, hanya didapatkan oleh pejabat yang amanah, istiqamah, pandai bersyukur dan tentunya taat akan ibadah. Tidak lupa dan lalai akan sang pencipta. Selalu mengutamakan perkara akhirat dan terkecil menyeimbangkan antara keduanya. Tidak pula mengabaikan nilai-nilai sosial antara sesama.
Pejabat yang demikian ini, sudah tentu mendapatkan kursi yang laik di surga kelak. Mereka akan merasakan manisnya iman dan keabadian. Disuguhkan berbagai macam makanan dan minuman yang maha dahsyat. Rasa yang berjuta nikmat tanpa tandingan, juga tiada habis meskipun dimakan berulang. Tidak hanya itu, pemimpin seperti ini nantinya akan diberikan pendamping hidup berupa bidadari yang cantik tiada tara. Ini semua bukan angan-angan semu seperti yang dikampanyekan oleh kaum-kaum liberal dan komunis.Akan tetapi, semua itu fakta seperti yang dijanjikan rasul dan pencipta alam semesta.
Namun sangat disayangkan, pemimpin yang cinta dengan rakyatnya dan penciptanya, seribu satu.Tidak banyak yang benar tulus untuk, menjalankan amanah tersebut sesuai dengan aturan yang ada. Malah sebaliknya, pejabat dijaman ini lebih senang menjerumuskan dirinya secara terang-terangan kedalam jurang jahannam.
Seperti halnya melakukan perbutan korupsi, kolusi dan nepotisme, dzolim, ingkar dan berkhianat terhadap rakyat, hingga perselingkuhan. Anehnya, semua perbuatan tercela yang dilakukannya, tidak membuatnya bersedih, apalagi menangis meminta ampun atas semua dosa yang menyelimutinya. Tidak sedikit hanya tersenyum,tertawa dan terus mengelak dan bahkan menggibah antar sesama.
Ada pula pemimpin yang mungkin bersih dari perbuatan KKN, namun hobi menyombongkan diri karena jabatannya. Memperlihatkan harta yang melimpah secara berlebihan, berjalan dengan sepatu yang mengkilat lagi tajam, celana sutra dan menyapu jalan hingga membusungkan dada dan mendengakkan kepala keatas tanpa melihat jalan.
Sehingga, rakyat yang berada didepan, samping kiri dan kanan, tidak terlihat lantaran terbentengi oleh kesombongan. Bahkan jika bisa, rakyat tersebut ditambrak hingga tersungkur ketanah. Tidak sedikit pula pemimpin yang disapa oleh rakyatnya, enggan memberikan umpan balik sapaan hangat tersebut. Kalaupun ia, hanya ala kadarnya. Jika tersenyum, hanya membuka sedikit bibir kiri dan kanannya. Tanpa membuka lebar mulutnya hingga kelihatan gigi gerahamnya.
Pemimpin yang demikian ini jauh hari sudah digambarkan oleh Rasulullah. Memiliki jasat manusia, namun berhati binatang lagi iblis. Keberadaannya kelak tentu akan ditempatkan kedalam neraka. Meraka akan mendapatkan azab yang maha pedih. Azab yang tiada henti sampai semua dosa nya didunia habis dilahap oleh api jahannam. Karenanya, beruntunglah pejabat yang pandai bersyukur dan mengerti akan hakikat penciptaannya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: