Kisah Inspiratif Warga Bontang: Sonny Lesmana (148)
Sonny Lesmana alias Lie Kang Siong, merupakan salah seorang warga keturunan Tionghoa yang menginspirasi. Lewat keberaniannya, dia mampu membangkitkan kembali pabrik yang telah mati dan menciptakan lapangan kerja bagi banyak warga Kota Taman.
LUKMAN MAULANA, Bontang
Terlahir sebagai keturunan Tionghoa membuat Sonny tak memiliki banyak kesempatan sebagaimana yang didapatkan warga Indonesia lainnya. Termasuk, dia ditolak saat mendaftar ke perguruan tinggi negeri. Namun didikan orangtuanya sejak kecil yang menanamkan jiwa-jiwa usaha membuat Sonny tak berputus asa. Sejak remaja, sudah ditekadkannya untuk menjadi seorang pengusaha.
“Sejak usia dini saya sudah ditempa keluarga dengan nilai-nilai kewirausahaan. Karena itu sama sekali saya tidak tertarik bekerja di pemerintahan,” katanya.
Terlibat dalam usaha kontraktor pengadaan milik sang kakak membawa Sonny menginjakkan kaki di Bontang tahun 1974. Saat itu dia menangani berbagai pengadaan barang dan jasa untuk perusahaan-perusahaan di Bontang. Perlahan ilmu bisnis pun mulai dipahaminya hingga kemudian mendirikan perusahaan kontraktornya sendiri dengan nama PT Bangun Setia Graha di tahun 1984.
“Saya jalani hidup saya mengalir bagaikan air. Tidak ada target-target tertentu, jalan saja,” kata Sonny saat ditemui Bontang Post di kantornya.
Melalui perusahaannya tersebut, dia ikut membangun fasilitas-fasilitas PT Pupuk Kaltim seperti perumahan, perkantoran, dan juga workshop perusahaan. Ratusan rumah didirikannya dengan nama Perum Lembah Asri. Dia pun ikut terlibat dalam pembangunan jalan di Kota Taman. Saat membangun jalan inilah, dia sempat tersandung masalah hukum. Semua itu dilewatinya dengan sabar karena dia yakin apa yang dialaminya merupakan bagian dari perjalanan hidup.
“Namanya juga perjalanan hidup. Saya yakini di akhir semua itu pasti ada ujungnya. Ya saya terima saja,” sebutnya.
Di usia yang sudah melewati setengah abad, semangat bisnis Sonny tidak berkurang. Kata dia, meski usianya tak lagi muda, namun semangatnya tetaplah semangat 45. Makanya sekitar tahun 2009, timbul keinginan untuk memiliki sebuah industri. Ini dilatarbelakangi rencana pembangunan pabrik bahan peledak ammonium nitrate emulsion di Bontang yang tak kunjung mendapatkan investor.
Dengan emosi dan tekad ingin memiliki industri petrokimia yang kebetulan tidak dimanfaatkan oleh calon-calon investor terdahulu, Sonny lantas membeli proyek tersebut. Sehingga dia memperoleh kesempatan untuk memiliki pabrik yang sempat mati tersebut.
“Saya datang ke Pulau Mauritius, di dekat Madagaskar, tempat asal pabrik ini. Saya nekat membawa besi-besi dan mesin pabrik dari sana ke Bontang,” kenang Sonny.
Usahanya membangun industri bahan peledak kala itu banyak diremehkan orang. Banyak yang tidak percaya Sonny mampu membangun pabrik tersebut di Bontang. Karena pabrik yang dibelinya tersebut telah berhenti produksi selama lima tahun. Apalagi Sonny juga tidak memiliki latar belakang industri kimia.
Tapi semua itu tidak menyurutkan semangatnya untuk terus melanjutkan pembangunan pabrik di lahan miliknya di Loktuan. Dia yakin bila dia serius menjalankannya, bukan tidak mungkin usahanya akan berkembang. Apalagi sebelum memutuskan membangun pabrik, keluarganya telah memberikan dukungan kepadanya.
“Keluarga saya mendukung penuh apa yang saya lakukan. Itu yang penting. Selain itu banyak teman yang membantu saya dalam merintis pabrik ini,” kata dia.
Memang bagi Sonny, belum memiliki pengalaman dalam industri kimia bukan menjadi penghalang untuk menggeluti bidang ini. Baginya, tantangan bukan hambatan, melainkan kesempatan untuk menjadi maju. Buktinya, industri dengan bendera PT Black Bear Resources Indonesia (BBRI) yang dibangunnya sejak tahun 2010 tersebut telah berproduksi sejak 2013 sampai sekarang.
“Produk yang kami hasilkan merupakan produk yang dengan spesifikasi yang bagus. Saat ini digunakan dan jadi andalan perusahaan tambang di Kaltim,” jelas pehobi olahraga ini.
Di BBRI, Sonny Lesmana menjabat sebagai komisaris utama. Jabatan direksi diberikan kepada anak-anaknya. Perusahaan ini memiliki karyawan sebanyak 126 orang yang semuanya berasal dari Bontang. Memang, Sonny memprioritaskan warga asli Bontang untuk bekerja di perusahaannya. Keputusan ini diambilnya untuk membuktikan bahwa warga Bontang juga bisa berkarya di kota mereka sendiri.
“Kami mungkin satu-satunya perusahaan di Bontang yang tidak menerapkan outsourcing dalam perekrutan pegawai. Semuanya saya jadikan pegawai tetap. Saya memang ingin memberikan kesempatan kepada putra daerah asli Bontang,” urai ayah empat anak ini.
Setelah membangun BBRI, Sonny kini tengah mempersiapkan kawasan wisata alam Lembah Permai di kilometer 3. Berbagai jenis wahana telah direncanakannya untuk menghadirkan pengalaman wisata tak terlupakan bagi para pengunjung yang datang. Baik bagi warga Bontang maupun pengunjung dari luar Bontang.
“Lembah Permai ini memang saya tujukan untuk menjadi taman wisata keluarga. Harapannya, bisa memberikan alternatif baru bagi industri pariwisata Bontang,” terang Sonny.
Suami dari Stephanie The ini menyatakan, kuncinya dalam berusaha yaitu kerja keras, fokus, dan bertanggung jawab. Termasuk menjaga baik-baik kesempatan yang telah diberikan kepadanya. Dari situ, dia mengikuti apa yang sudah digariskan dalam suratan takdirnya. Ketika dia melihat sebuah peluang, maka dia akan serius menekuninya.
“Kalau tidak diberi kesempatan, tentu tidak akan dapat peluang. Karena itu ketika kesempatan datang, harus dijaga baik-baik,” tuturnya.
Di luar kiprahnya di dunia bisnis, Sonny juga aktif dalam kegiatan organisasi dan sosial di Kota Taman. Di bidang olahraga, dia tercatat sebagai ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Bontang. Sementara di bidang kemasyarakatan, Sonny menjadi wali agama Buddha di Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bontang.
“Kalau saya orangnya memang suka olahraga sejak masih muda. Saya dulu atlet bola basket. Kesukaan pada olahraga ini menurun ke anak-anak saya,” tandas pria kelahiran Jakarta 62 tahun lalu ini. (bersambung)
Nama: Sonny Lesmana
TTL: Jakarta, 13 April 1954
Istri: Stephanie The
Anak: Willian Lesmana, Shirleen Lesmana, Janice Lesmana, Caroline Lesmana
Pendidikan: SD Xin Hua, SMP 64 Jakarta, STM Fransiskus Jakarta
Jabatan:
- Direktur Utama PT Bangun Setia Graha
- Komisaris Utama PT Black Bear Resources Indonesia
Alamat: Jalan S Parman Nomor 12 Gunung Telihan
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post