SANGATTA – Kapal pengangkut sembako dari Kutim untuk bantuan korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, hingga kini belum ditemukan keberadaanya. Kapal kayu tersebut dikabarkan hilang kontak di perairan Manubar, Kecamatan Sandaran Kutim, sejak Selasa, (02/10/) kemarin.
Hilangnya kapal tersebut dibenarkan Polres Kutim. Kapolres Kutim, AKBP Teddy Ristiawan mengatakan, kapal itu hilang bersama dengan belasan penumpangnya. Diketahui, nahkoda kapal bernama Tapa. Kapal ini berangkat dari Sangkulirang menuju Sulteng pada 1 Oktober sekira pukul 11.00 wita.
“Yang berangkat ada dua kapal. Kapal yang di nahkodai Tapa dan Kansur. Tetapi Tapa yang duluan berangkat. Kemudian Mansur menyusul,” jelas Kapolres Teddy.
Meskipun Tapa telah duluan berangkat, akan tetapi Mansur lebih dahulu sampai ke Palu. Tidak diketahui pasti apa penyebabnya. Namun saat dikontak, tak ada jawaban. Mereka hilang kontak.
“Katanya, Pak Mansur sempat melihat kapal Pak Tapa berlayar di pesisir Pantai Manubar. Tetapi Selasa,(2/10) sekira pukul jam 15.00 waktu Sulteng, kapal yang dinahkodai Mansur telah tiba di Pelabuhan Palu sesuai dengan jadwal, sementara itu Kapal Tapa tak kunjung ada kabar,” jelas Teddy mengulang kata Mansur.
Setelah mendapatkan kabar hilangnya satu kapal di perairan Manubar, Polres langsung memberikan informasi kepada Pos AL di Manubar. Mereka langsung melakukan pencarian di perairan yang dimaksud.
“Hingga saat ini belum menemukan kapal tersebut. Masalahnya lagi, kapal tersebut tak terdaftar di syahbandar. Sehingga cukup sulit diindentifikasi,” jelasnya.
Namun menurut informasi yang didapatkan dari Lanal Sangatta, pihaknya sudah menemukan titik terang keberadaan kapal tersebut. Hanya saja, lokasinya masih misterius. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post