Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Kamis, 22 April 2021
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Feature

Dikejar Ombak Lari ke Bukit, Tiga Hari Tak Makan Nasi

Reporter: BontangPost
Jumat, 5 Oktober 2018, 11:01 WITA
dalam Feature
2 menit dibaca
Dikejar Ombak Lari ke Bukit, Tiga Hari Tak Makan Nasi

PENGALAMAN BARU: Faizal dan atlet Kutim saat mengantre pesawat hercules di Bandara Palu.(FAIZAL FOR SANGATTA POST)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Sebagai Ketua Cabang Olahraga Redzone Airsoftgun Sangatta, Faizal menceritakan perjuangan dirinya bersama tim bisa lolos dari maut, saat gempa bumi di Palu Sulawesi Tengah, hingga kembali ke rumah dengan kondisi yang sehat.

——–LELA RATU SIMI, Sangatta——

Berawal dari keberangkatan bersama 10 rekannya di cabor yang sama, tepat pada Kamis pekan lalu, Faizal yang ingin berkompetisi di ajang Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) 2018, terpaksa batal. Pasalnya, rencana hari pertama timnya menuju pembukaan kegiatan olahraga tersebut, Palu dan Donggala di guncang gempa yang hebat, yakni 7,7 SR.

Masih di kota tersebut, ia bersama rekanan lainnya dari berbagai cabor, yang saat itu sedang berkumpul melihat langsung goncangan bumi dan ombak tsunami menerjang. Dengan rasa panik dan tidak percaya, mereka yang sedang berada di tepi pantai berlarian mencari bukit terdekat sebagai upaya penyelamatan diri.

“Kami dan cabor lain sedang kumpul di kafe pinggir pantai. Tiba-tiba menjelang senja, bumi bergoyang. Kemudian semua orang berhambur, temasuk saya dan empat lainnya menaiki bukit,” jelasnya saat ditemui di kantornya, Kamis (4/10).

Baca Juga:  Besok Tes SKB Digelar

Lebih lanjut, ia menerangkan kondisi yang dialaminya. Ia mengaku merasa campur aduk, antara bingung, sedih, takut, bahkan pasrah. Pasalnya, kondisi daerah yang carut-marut sempat membuat ia tidak tenang. Terlebih memikirkan anggotanya yang terpencar.

“Awalnya tidak percaya, berlarian dikejar ombak sejauh sekitar lima kilometer. Melihat gedung runtuh, keadaan kota tidak beraturan, mayat berserakan, hingga penjarahan pangan ada di depan mata,” tuturnya.

Tidak memikiran rasa lelah dan lapar, ia terus berupaya menyelamatkan diri dan timnya yang tersisa. Hingga kembali turun dari bukit, untuk berkumpul kembali dengan tim besar atlet dari cabor lain berkumpul di satu lokasi.

“Waktu kami di bukit, sekira pukul 19.30 wita itu ada lagi gempa susulan 7,4 SR. Saat kondisi itu saya pasrah, dalam keadaan yang gelap gulita dan takut longsor. Saya terus berdoa. Hingga turun lagi dan ketemu atlet lain,” katanya.

Tidak hanya itu, ia mengaku tidak menemukan dan memakan nasi selama tiga hari. Terhitung sejak kejadian bencana alam Jumat hingga Selasa. Namun menurutnya, menggantungkan hidup dan mati sepenuhnya pada Tuhan merupakan satu-satunya cara agar selamat.

Baca Juga:  10 Bidan di RSUD 'Nganggur'

“Kami hanya minum air putih dan cemilan dengan mengambil makanan di bandara oleh izin TNI. Di sana saya merasa uang tidak ada gunanya. Saya belajar dari sini, ilmu dan pengalaman baru dalam hidup,” terangnya.

Hingga akhirnya, seluruh atlet Kutim berkumpul di Bandara Palu, mengantre untuk bisa mendapat posisi di pesawat hercules yang akan terbang ke Balikpapan. Menghubungi semua orang sebisanya untuk meminta bantuan pulang, namun sangat sulit. Berbekal surat rekomendasi dari Sekda Palu, pihak atlet Kaltim akhirnya bisa diterbangkan.

“Kami tidak bisa memaksa naik hercules, karena prioritas wanita dan anak. Jadi menginap dulu di bandara, mengantre panas-panasan. Sehingga kami harus mengalah dan berjuang untuk pulang. Sampai Selasa pagi, akhirnya kami bisa dapat posisi dan tiba di Balikpapan,” pungkasnya.

Dengan bantuan Airsoftgun Balikpapan, tim atlet Kutim dapat beristirahat dan tiba di Sangatta pada malam hari. “Alhamdulillah, seluruh atlet Kutim kondisinya aman semua, dan selamat sampai rumah,” tutupnya. (*)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: kisah inspiratifKorban Gempa PaluSangatta Post
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan10Tweet6Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Kisah Pemancing yang Hilang di Mata Istri

Kisah Pemancing yang Hilang di Mata Istri

Rabu, 13 Januari 2021, 13:00 WITA
Kisah Para Pelaku Pesta Miras Berujung Maut

Kisah Para Pelaku Pesta Miras Berujung Maut

Rabu, 6 Januari 2021, 17:00 WITA
Istri Disayang-sayang Malah Kecantol Pria Lain

Istri Disayang-sayang Malah Kecantol Pria Lain

Rabu, 6 Januari 2021, 10:34 WITA
“Saya Ndak Mau Hidup Hanya untuk Menimbun Harta”

“Saya Ndak Mau Hidup Hanya untuk Menimbun Harta”

Minggu, 27 Desember 2020, 15:27 WITA
Cerita Korban Kebakaran di Bontang Kuala, Trauma Rumah Kembali Terbakar, Hanya Sisa Pakaian di Badan

Cerita Korban Kebakaran di Bontang Kuala, Trauma Rumah Kembali Terbakar, Hanya Sisa Pakaian di Badan

Kamis, 15 Oktober 2020, 19:14 WITA
Cerita Paskibra Bontang di Upacara Peringatan HUT ke-75 RI

Cerita Paskibra Bontang di Upacara Peringatan HUT ke-75 RI

Selasa, 18 Agustus 2020, 13:30 WITA
Postingan Selanjutnya
Kapal Bantuan Korban Gempa Palu Hilang

Kapal Bantuan Korban Gempa Palu Hilang

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Perampokan di Rawa Indah; Pemilik Toko Diancam Badik, Rp 15 Juta Raib

Senin, 19 April 2021, 19:50 WITA
Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Jalan Poros Samarinda-Bontang Rusak karena Dijadikan Hauling, Tindakan Tegas Aparat Dinanti

Sabtu, 17 April 2021, 10:35 WITA
Puluhan Truk Tanpa Nopol Pengangkut Batu Bara Ikut Hancurkan Jalan di Bontang Lestari

Puluhan Truk Tanpa Nopol Pengangkut Batu Bara Ikut Hancurkan Jalan di Bontang Lestari

Selasa, 20 April 2021, 12:00 WITA
Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kerusakan Jalan Nasional di Tanah Datar, Perusahaan Tambang Harus Bertanggung Jawab

Kamis, 15 April 2021, 12:00 WITA
Keterangan Korban Perampokan di Rawa Indah; Pura-pura Beli Beras, Pelaku Pamerkan Badik

Keterangan Korban Perampokan di Rawa Indah; Pura-pura Beli Beras, Pelaku Pamerkan Badik

Senin, 19 April 2021, 20:28 WITA
Popnas Diundur, Perpani Bontang Bersyukur

Popnas Diundur, Perpani Bontang Bersyukur

Kamis, 22 April 2021, 19:00 WITA
Pendaftar BPUM 2021 di Bontang Membeludak

Pendaftar BPUM 2021 di Bontang Membeludak

Kamis, 22 April 2021, 18:17 WITA
Liga 3 Ditargetkan setelah Idulfitri, Askot Tunggu Surat Resmi

Liga 3 Ditargetkan setelah Idulfitri, Askot Tunggu Surat Resmi

Kamis, 22 April 2021, 16:00 WITA
Jadi Kurir, Wanita 31 Tahun Kedapatan Bawa 2 Kilogram Sabu

Jadi Kurir, Wanita 31 Tahun Kedapatan Bawa 2 Kilogram Sabu

Kamis, 22 April 2021, 15:00 WITA
Lawan Kekerasan, AJI Samarinda Lakukan Aksi di Dua Kota

Lawan Kekerasan, AJI Samarinda Lakukan Aksi di Dua Kota

Kamis, 22 April 2021, 14:00 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.