SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda resmi menutup pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada (15/10) kemarin. Dari sekira 4.300 yang melakukan pendaftaran, tercatat baru sekira 3.015 yang mengirimkan berkas CPNS nya.
Dari ribuan berkas yang dikirimkan tersebut, Kepala Badan Kepegawaian, Pelatihan dan Pendidikan Daerah (BKPPD) Kota Samarinda, Arliansyah mengungkapkan, kesalahan yang kerap dilakukan para pelamar adalah karena faktor keteledoran. Padahal, Pemkot Samarinda memberlakukan sistem gugur untuk verifikasi berkas calon pegawai negeri sipil (CPNS).
“Terkadang berkas yang dikirim calon pelamar CPNS itu tidak lengkap. Misal, tidak ada ijazah dan transkipnya. Padahal yang menjadi acuan kelulusan seleksi adalah IPK (Indeks prestasi kumulatif, Red.). Sehingga, yang bersangkutan langsung dinyatakan gugur,” tutur Arli kepada media ini, Senin (15/10) kemarin.
Selain karena teledor, ketidaksesuaian kualifikasi juga menjadi salah satu faktor gugurnya calon pelamar dalam tahap pemberkasan. Karena tak jarang, banyak calon pelamar CPNS yang melamar untuk posisi yang tidak sesuai dengan pendidikan akhirnya.
“Misal, dia lulusan guru Matematika, mau melamar menjadi guru Fisika. Tentu saja tidak sesuai kualifikasi karena yang diperlukan adalah sarjana Fisika,” ujarnya.
Arli memahami, bahwa mungkin calon pelamar CPNS ingin meningkatkan peluang karena kualifikasinya tidak ada yang sesuai dengan formasi yang diperlukan. Hanya saja, karena tidak sesuai persyaratan maka yang bersangkutan juga dinyatakan gugur.
“Namun hal ini tidak terlepas dari persyaratan IPK. Karena kalau masalah itu, hukumnya mutlak. Calon pelamar hanya bisa lulus dengan IPK minimal 2,75,” ucapnya.
Lebih lanjut, Arli mengungkapkan, jumlah calon pelamar yang melakukan pendaftaran CPNS itu bisa dikatakan melebihi target. Sebab, Pemkot Samarinda hanya menyediakan 313 formasi. Dengan kata lain, ribuan pelamar CPNS harus bersaing memperebutkan ratusan formasi yang disediakan.
“Sebagaimana diketahui, 313 formsai itu nantinya akan terdiri dari tenaga pendidikan sebanyak 180 formasi, bidang kesehatan sebanyak 103, tenaga teknis 6 orang dan tenaga honorer kategori dua (K2) 24 orang,” pungkasnya. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post