SANGATTA – Meski sudah difungsikan sejak 2014 lalu, keberadaan rumah potong hewan (RPH) di kawasan Batota jalan poros Sangatta-Bengalon belum diminati para penjagal. Pasalnya, fasilitas yang tersedia belum lengkap. Selain itu, air bersih pun sulit diperoleh.
“Jadi perlu dilengkapi segera. Karena, sampai saat ini masih banyak penjagal yang tidak mau memotong hewannya di RPH,” aku Plet Kadis Pertanian Kutim, Marjoni dalam rapat koordinasi baru-baru ini.
Dia menerangkan, salah satu fasilitas yang perlu segera dibenahi adalah pembuatan pagar di sekeliling RPH. Sebab, agar dapat menjamin hewan ternak tidak hilang.
“Pernah kejadian, ada sapi yang dititip kemudian lepas. Karena tidak dipagar, jadi sapi langsung lari keluar dan hilang. Untung dapat diselesaikan secara kekeluargaan dengan pemiliknya,” akunya.
Sementara untuk fasilitas air bersih, lanjut Mardjoni, juga sangat sulit didapatkan. Sebab, bendungan yang dibuat hanya terisi saat musim hujan.
“Ya, minimal dibuatkan sumur bor air dalam. Sehingga, biar musim kemarau, air besih tetap lancar,” harap Marjoni.
Menanggapi permintaan tersebut, Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang menyatakan, pemerintah siap mengakomodir kebutuhan RPH. Sebab, dengan berfungsinya RPH, maka hewan ternak yang dipotong akan lebih terjamin. Baik dari segi kehalalannya maupun kesehatannya. Mengingat, ada petugas khusus yang disiapkan.
“Saya minta segera diinventarisir saja apa kebutuhannya. Kemudian diajukan, agar paling tidak bisa diprogramkan di APBDP (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan),” ujar Kasmidi. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: