Menurut penelitian dari Palo Alto Medical Foundation, mengisap jempol adalah kebiasaan yang paling umum dilakukan oleh anak kecil. Mereka memiliki kebiasaan ini karena mengisap jempol bisa menenangkan diri mereka dari rasa lapar, bosan, atau kelelahan.
Kebanyakan anak kecil menghentikan kebiasaan ini ketika mereka berusia di antara 3-6 tahun. Meskipun demikian, kebiasaan mengisap jempol tangan tetap saja memberikan efek negatif seperti penjelasan berikut ini.
Gangguan susunan gigi
Gangguan atau permasalahan susunan gigi adalah efek buruk pertama dari kebiasaan mengisap jempol tangan. Susunan gigi akan maju atau mundur. Selain itu atap mulut bisa jadi cacat. Dan jika dibiarkan dalam waktu lama, maka pengobatan dari dokter gigi mungkin diperlukan.
Kesulitan bicara
Sulit untuk berbicara adalah efek samping lainnya dari kebiasaan mengisap jari. Sebabnya mengisap jari akan membuat susunan gigi berantakan yang kemudian memperlambat keselarasan antara lidah dan gigi untuk menghasilkan suara. Cadel juga terjadi akibat efek samping mengisap jempol.
Penyebaran kuman
Jari tangan penuh dengan kuman yang tak terlihat. Begitu pula dengan jempol. Dan kebiasaan ini membuat kuman mudah menyebar masuk ke dalam pencernaan.
Infeksi jari
Kebiasaan mengisap jari membuat kulit jadi menipis dan rentan untuk terkena infeksi.
Bully-an dari teman sekitar
Anak-anak yang memiliki kebiasaan mengisap jempol biasanya mudah untuk di-bully oleh teman-teman di sekitarnya. Sebabnya kebiasaan ini lekat sebagai kebiasaan anak bayi atau balita.
Jadi, buah hatimu masih memiliki kebiasaan untuk mengisap jempol tangan? Sebaiknya hentikan agar tidak mengalami gangguan kesehatan di kemudian hari. (net)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post