BONTANG – Penurunan daya tampung siswa sekolah swasta pada pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun lalu berdampak. Pasalnya besaran jumlah siswa secara tidak langsung erat kaitannya dengan pendapatan guru.
Ketua Persatuan Guru Swasta (PGS) Baidlowi mengatakan, guru swasta bergantung pada jam mengajar. Semakin dikit jumlah rombongan belajar (rombel) mempengaruhi besaran jam mengajar.
“Kalau muridnya sedikit otomatis pendapatannya pun kecil,” kata Baidlowi.
Pendapatan guru swasta berasal dari dua sumber. Berupa gaji dari pihak yayasan dan insentif dari Pemkot Bontang. Diketahui, gaji guru swasta per pertemuan berkisar empat ribu sampai tujuh ribu rupiah.
Baidlowi berujar berdasarkan peraturan daerah, untuk pemberian insentif harus memenuhi 24 jam. Jika ingin mendapatkan 100 persen. “Kalau tidak sampai 24 jam hanya mendapat 70-80 persen dari total besaran yang semestinya diterima,” ujarnya.
Menanggapi pertambahan rombel di sekolah negeri, Baidlowi meminta kepada Pemkot Bontang untuk mengakomodir guru swasta yang minim jam mengajarnya. Tentunya, guru swasta tersebut sesuai dengan kualifikasi bidang studi yang dibutuhkan.
“Itu jalan keluar yang tetap. Karena masyarakat antusias menyekolahkan putra-putrinya di sekolah negeri. Akibatnya banyak sekolah swasta yang tidak mendapatkan siswa,” ucap Baidlowi.
Selain itu, pelaksanaan PPDB wajib menggunakan mekanisme bina lingkungan. Agar pemerataan kualitas pendidikan terjadi. “Jangan ada sekolah yang hanya mengambil siswa–siswi yang pintar. Radius 100-200 meter harus diterima,” pintanya.
Di samping itu, Badlowi meminta kepada sekolah swasta memenuhi 8 standar nasional pendidikan. Pasalnya, jika tidak maka potensi untuk mendapatkan siswa di setiap ajaran baru kalender pendidikan semakin sulit.
Diberitakan, beberapa sekolah swasta tahun lalu mengalami penurunan jumlah rombel. Akibat dari meningkatnya jumlah rombel di sekolah negeri. Salah satunya yang terjadi di SMP Muhammadiyah. Dua tahun lalu, sekolah yang berlokasi di Jalan Gamelan ini membuka empat rombel. Namun, tahun lalu hanya tersisa dua rombel.
“Sepertinya tahun ini ada bertambah lagi. Informasi yang saya dapat ada tiga rombel di dua sekolah negeri,” pungkas Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Syamsuddin. (ak/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post