bontangpost.id – Sejumlah sekolah negeri di jenjang SMP ke bawah perlu mendapat perhatian khusus di aspek infrastruktur bangunan. Lantaran masih banyaknya sarana yang tidak memadai untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar.
Anggota Komisi I DPRD Bontang Maming menilai, dibutuhkan perencanaan yang tersusun rapi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang tiap tahunnya.
“Jadi harusnya ada skala prioritas per tahun berapa yang direnovasi. Ini saya lihat tidak demikian,” kata Maming, Senin (20/7/2020).
Meskipun, politisi PDI Perjuangan ini menyebut proses renovasi itu dilakukan secara bertahap. Bergantung dari besaran APBD per tahunnya. Belum lagi dari total 20 persen yang digelontorkan untuk sektor pendidikan masih terbagi. Baik ke pengembangan sumber daya manusia maupun pemenuhan aspek infrastruktur.
“Beban Pemkot Bontang terbilang lebih ringan. SMA sudah diambil wewenangnya oleh Pemprov Kaltim. Saya meminta untuk fokus terhadap perbaikan gedung yang tidak laik di jenjang SMP ke bawah,” ucapnya.
Berkenaan dengan adanya ruangan yang konstruksinya dinding di SMPN 1 Bontang yang bolong dan lapangan sekolah yang kerap terendam banjir, ia mengharapkan untuk segera diperbaiki. Pasalnya jika dibiarkan kerusakan bakal menjadi lebih parah.
“Pasti ada namanya standar gedung. Itu perlu dipenuhi. Segala infrastruktur harus diperhatikan. Tentunya berdasarkan skala prioritas,” sebut dia.
Sehubungan dengan kurangnya ruang kelas di SMPN 2 Bontang telah ditanyakan ke dinas terkait. Ia membenarkan jika pandemi Covid-19 membuat pos anggaran itu mengalami refocusing. Maming meminta agar pembangunan dilakukan tahun depan.
“Tahun depan harus bisa (ditambah ruang kelasnya),” pungkasnya. (*/ak/rdh/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post