Tidak jarang, orang sulit membedakan rasa sakit amandel dengan radang tenggorokan karena sama-sama terjadi di area leher. Namun keduanya berbeda lho.
Dokter spesialis penyakit Raden Sudharma mengatakan, radang tenggorokan muncul karena ada peradangan saluran yang menghubungkan hidung atau mulut dengan kerongkongan. Sedangkan amandel terasa sakit jika tonsil terinfeksi, maka ia akan memerah dan memanas.
Meski keduanya berbeda, pemicu rasa sakitnya bisa sama yakni disebabkan virus atau bakteri. Jika radang amandel dan tenggorokan disebabkan oleh bakteri maka proses penyembuhannya butuh waktu lama dan harus segera diobati. Lain halnya dengan virus.
“Paling kalau penyebabnya virus, butuh waktu sekitar 10-14 hari,” katanya saat ditemui di Senayan City, Senin (29/4).
Usia penderita yang terserang radang tenggorokan tidak menentu. Siapa saja bisa kena termasuk balita.
Menurut Raden, penyebab radang tenggorokan paling banyak ditemuinya adalah karena virus. Sedangkan rasa sakit karena jamur atau bakteri jarang terjadi.
“Manula juga bisa terserang radang tenggorokan. Tapi, yang paling banyak pasien radang tenggorokan dari usia 5-15 tahun,” tutur dokter kelahiran Padang, 1981, itu.
Dia tidak menyarankan untuk menganggap remeh sakit radang tenggorokan. Sebab, radang tenggorokan bisa memicu pendarahan hingga tak dapat menelan. Apabila Anda membiarkannya berhari-hari tanpa diobati.
Ada cara sederhana untuk mencegah radang tenggorokan. Yakni, rajin mencuci tangan sebelum berkontak dengan makanan atau minuman. Sebab, virus bisa menempel di bagian tubuh manapun. Termasuk pada bagian tangan dan berkembang biak.
Selain rajin mencuci tangan, tidak saling pinjam alat makan juga membantu meminimalisir sakit radang tenggorokan atau amandel. ”Awalnya, Anda tak sakit. Lalu, dua hari kemudian Anda merasa sakit setelah meminjam sendok. Penyebarannya melalui air ludah bisa,” tambah dr. Tjitjji Toen. (jpc)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post