Abortus, Belum Tentu Karena Toxo
Saat seorang ibu mengalami keguguran, di kalangan masyarakat luas hal pertama dan utama yang dicurigai sebagai penyebab keguguran adalah Toxoplasma. Padahal Toxoplasma hanya salah satu dari berbagai macam penyebab keguguran, dan persentase menyebabkan keguguran sangat sedikit.
PENYEBAB keguguran yang lain sebenarnya sangat beragam. Ada baiknya pembaca mengetahui dengan baik mengenai keguguran dan penyebabnya.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Amalia Bontang, dr. Fakhruzzabadi, MKes, SpOG mengatakan, keguguran atau dalam istilah medis dikenal dengan istilah abortus merupakan keadaan keluarnya sebagian atau seluruh hasil konsepsi (kehamilan) di bawah usia 20 pekan, atau sebelum berat janin sampai 500 gram. Abortus biasanya diawali oleh adanya perdarahan pada dinding rahim dan menyebabkan kerusakan pada jaringan di sekitarnya. Akibatnya, calon janin terlepas sebagian atau seluruhnya.
“Kondisi demikian membuat calon janin menjadi benda asing bagi rahim, sehingga rahim berupaya mengeluarkan isinya dengan cara kontraksi. Kontraksi yang timbul merupakan reaksi tubuh untuk mengeluarkan benda asing yang berupa calon janin tadi,” ujarnya.
Dokter yang akrab disapa Badi ini mengatakan, penyebab abortus cukup beragam dan bisa dikelompokkan dalam empat faktor. Faktor pertama adalah kelainan dari calon janin. Ini akibat terjadi kelainan pada kromosom, atau bibitnya sudah tidak baik. “Pada usia kehamilan kurang dari delapan pekan, kelainan kromosom inilah yang menjadi faktor utama penyebab keguguran. Bahkan persentasenya hingga 80 persen, sebagai penyebab keguguran,” jelasnya
Faktor kedua, abortus yang terjadi akibat kelainan pada plasenta. Misalnya, akibat infeksi pada vili-vili chorealis yang menyebabkan plasenta yang tidak sehat, dan menyebabkan transfer makanan ke calon janin melalui plasenta terganggu. Gangguan transfer ini menyebabkan janin tidak berkembang dan akhirnya mati.
Faktor ketiga yang menyebabkan keguguran adalah kelainan pada organ reproduksi sang ibu. Yang termasuk kelainan ini antara lain kelainan letak dan bentuk rahim, adanya mioma atau tumor di dalam rongga rahim. Bisa pula karena mulut rahim (serviks) yang tidak bagus, yang dikenal dengan istilah incompetensi serviks.
Faktor keempat adalah penyakit yang berasal dari si ibu. Ibu yang mengalami gangguan kesehatan pada saat kehamilan, seperti akibat infeksi virus atau bakteri (salah satunya infeksi toxo) dapat menyebabkan abortus. Infeksi ginjal, infeksi paru-paru, hipertensi, anemia dan masih banyak lagi gangguan kesehatan ibu yang bisa menyebabkan abortus. Faktor ibu ini biasanya menyebabkan keguguran di usia kehamilan diatas 12 minggu.
Jadi lanjut Badi, penyebab terjadinya abortus atau keguguran memang cukup banyak.
“Penyakit Toxoplasma hanya segelintir dari sekian banyak penyebab abortus,” pungkasnya. (rw)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post