bontangpost.id – Satgas Penanganan Covid-19 telah mengeluarkan adendum surat edaran terkait Peniadaan Mudik Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah. Sehingga pengetatan pelaku perjalanan dalam negeri terhitung sejak 22 April hingga 24 Mei mendatang.
Meski demikian, PT Pelni tetap mengacu jadwal keberangkatan yang telah dikeluarkan sebelumnya di Pelabuhan Loktuan. Kepala PT Pelni Cabang Samarinda Syarif Hidayat memastikan bakal ada pelayaran KM Binaiya pada 1 dan 3 Mei.
“Kami tidak terpengaruh. Tetap sesuai jadwal yang sudah ada,” kata pria yang akrab disapa Ujang ini.
Berdasarkan data yang diterima Kaltim Post (grup bontangpost.id), KM Binaiya bakal bersandar sekira 06.00 Wita pada 1 Mei mendatang. Selanjutnya proses mobilisasi penumpang membutuhkan waktu tiga jam. Diprediksi kapal berkapasitas seribu orang ini berangkat pada 09.00 Wita.
“Rutenya hanya ke Awerange kemudian kembali ke Bontang,” ucapnya.
Pada 3 Mei sekira 17.00 Wita kembali kapan dijadwalkan bersandar. Empat jam kemudian kapal akan bertolak dari pelabuhan yang berada di Kecamatan Bontang Utara tersebut. Rute untuk pelayaran ini lebih panjang. Meliputi Bontang-Awerange-Makassar. Kemudian kapal akan menetap di pelabuhan ibukota Sulawesi Selatan tersebut.
“Jadi tidak ke Labuan Bajo, Bima, dan Tanjung Benoa,” tutur dia.
Dua keberangkatan ini dapat mengangkut penumpang. Mengacu terhadap keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), total yang dapat diakomodasi 50 persen dari kapasitas sesungguhnya. Artinya hanya 500 orang. Konon, Satgas Penanganan Covid-19 Bontang memberikan relaksasi hingga 75 persen.
Disinggung mengenai hal tersebut, PT Pelni membenarkan adanya permintaan secara lisan. Namun hingga kini belum ada surat keputusan secara tertulis. Alhasil Pelni masih memakai opsi yang telah diputuskan oleh pemerintah pusat.
“Prinsipnya Pelni sifatnya mengikuti keputusan dari instansi yang memiliki hak. Jika ada surat yang masuk dari Satgas Bontang maka itu bisa terealisasi,” tutur dia.
Mengingat ini keberangkatan terakhir jelang lebaran, potensi lonjakan penumpang bisa terjadi. Pelni pun tidak ingin ada keributan di area pelabuhan. Sehubungan dengan masih adanya penumpang yang tidak terakomodasi tiket. Nantinya penjualan akan dibuka H-2 sebelum keberangkatan di loket pelabuhan. Regulasi ini seiring surat yang dikeluarkan Pelni bernomor 04.20/1/S/011/2021.
Sebelumnya, Kasi Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Welli Sakius mengatakan ada relaksasi terhadap keberangkatan moda transportasi laut. Tepatnya pada dua keberangkatan terakhir jelang larangan mudik. “Semula 50 persen bisa menjadi 75 persen,” ujar Welly.
Dishub pun memprediksi tidak ada lonjakan penumpang signifikan. Dibandingkan arus mudik dua tahun lalu. Mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Apalagi jadwal dua keberangkatan dapat memecah jumlah pelaku perjalanan.
“Kalau dulu bisa tembus 2.000 penumpang saat ini kemungkinan tidak. Kapasitas kapal masih tercukupi,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post