Akhirnya, Pansus Banjir Terbentuk 

BONTANG – Sempat tertunda dua kali, panitia khusus (pansus) penanggulangan banjir akhirnya terbentuk. Melalui rapat paripurna yang digelar Selasa (3/4) kemarin, Bakhtiar Wakkang didapuk menjadi ketua pansus.

Ia bakal didampingi oleh Suhut Harianto sebagai wakil ketua. Adapun enam anggota yang melengkapi struktur alat kelengkapan tersebut meliputi Muslimin, Kaharuddin Jafar, Agus Suhadi, Yanri Dasa, Muhammad Dahnial, dan Ridwan. Masa kerja pansus tiga bulan, terhitung sejak kemarin.

Tiar – sapaan Bakhtiar Wakkang–, berharap melalui pansus ini persoalan banjir dapat diketahui penyebabnya. Pasalnya, sejak Bontang berdiri permasalahan ini belum dapat dituntaskan. Akibatnya banjir menjadi momok besar bagi masyarakat.

“Sehingga di akhir masa tugas kami yang tinggal satu tahun lagi, saya berharap teman-teman di DPRD bisa memberikan sebuah hal yang terbaik kepada masyarakat Bontang. Salah satu persoalan yang sangat fundamental ialah persoalan banjir,” kata Tiar kepada Bontang Post usai rapat paripurna berakhir.

Menurutnya, dari dulu legislator hanya melakukan rapat dengar pendapat saja. Alhasil, titik temu mulai dari hulu hingga hilir belum diketahui secara pasti.

Nantinya, pansus akan melibatkan seluruh stakeholder. Baik dari lingkungan perusahaan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan lembaga pemerhati lingkungan. “Kami akan minta kontribusi pemikirannya,” tuturnya.

Saat ini sejumlah ringkasan rapat dengar pendapat sejak tahun 2005 telah didapatkan. Hal ini akan menjadi sebuah bukti permulaan. Namun, kajian ini akan menjadi pertimbangan mengingat kondisi geografis Kota Bontang telah mengalami perkembangan.

“Beberapa daerah sudah mengalami perubahan fungsi. Itu yang kami mau lihat nantinya,” ucapnya.

Rencananya, pansus ini akan mulai bekerja awal pekan depan. Bentuknya berupa menggelar rapat internal guna menyusun beberapa bahan pertimbangan untuk kegiatan selanjutnya. “Mungkin class action-nya akan dimulai Senin,” terangnya.

Disinggung perihal apakah muara dari pansus merealisasikan pembangunan bendungan di desa Suka Rahmat, Kabupaten Kutai Timur? Tiar belum berani menjawabnya secara gamblang. Namun, ia tetap akan melakukan koordinasi dengan Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutim. “Belum masuk ke sana, itu akan bergulir dengan sendirinya,” pungkasnya. (ak)