BONTANG – Pengawasan gereja di Bontang ditingkatkan jelang perayaan Natal. Ketua Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Bontang Pendeta Timotius Oko Yuri Widodo mengajak umat Kristiani untuk lebih peka terhadap situasi sekitar.
“Gereja perlu untuk berkoordinasi dengan aparat keamanan jika menggelar ibadah maupun perayaan Natal,” kata Widodo.
Ia mengimbau kepada jemaat agar melakukan deteksi secara dini. Terutama terhadap orang asing yang mencurigakan. Namun, gembala GPPS Jemaat Loktuan ini berharap agar suasana Natal di Bontang berjalan kondusif. “Semoga Natal tahun ini penuh dengan damai,” harapnya.
Setelah melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian, nantinya terdapat 20 pos pengamanan yang tersebar di dekat gereja. Terutama gereja yang memiliki jemaat dengan jumlah besar.
“Saya belum mengerti titiknya di mana saja. Tetapi gereja dengan jumlah jemaat besar secara otomatis akan dibangun pos di situ,” tuturnya.
Petugas pengaman nantinya juga akan melarang sepeda motor parkir mendekati bangunan gereja. Meski diakui Widodo kebijakan ini membuat tidak nyaman jemaat.
Diberitakan sebelumnya, Polres Bontang terus mematangkan persiapan Operasi Lilin Mahakam 2018. Itu untuk mengamankan kelancaran jelang Natal dan tahun baru.
Polres Bontang juga menurunkan personel di setiap Gereja. Tempat ibadah yang dinilai cukup rawan lebih diperketat. Termasuk mengatur parkir kendaraan baik motor maupun mobil.
Meski demikian, pihaknya tetap mempersiapkan dan mengatisipasi. Belajar dari pengalaman di Surabaya, kendaraan motor tak boleh langsung masuk ke pintu gereja. “Radiusnya disesuaikan dengan kondisi gereja. Jika luas, maka bisa sampai 100 meter. Yang jelas tak ada motor langsung parkir di gereja,” kata Kapolres Bontang, AKBP Siswanto Mukti. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post