BONTANG – Tingginya angka penderita demam berdarah dengue (DBD) di Keluruhan Tanjung Laut menjadi perhatian serius seluruh pihak. Termasuk Lurah Wahyuni yang baru saja dilantik beberapa waktu silam. Ia mengaku mendapat pekerjaan rumah (PR) dari lurah sebelumnya mengenai banyaknya kasus DBD setahun lalu.
Setelah melakukan pemantauan di RT 29 yang sudah terdapat satu kasus positif DBD, ia menilai terdapat beberapa area perlu ditingkatkan kebersihannya. Pasalnya terdapat semak belukar yang rimbun berpotensi untuk menjadi sarang nyamuk.
“Saya sudah mengimbau kepada warga untuk dipangkas semak belukar yang rimbun. Kalau perlu disemprot karena itu dapat menjadi sarang nyamuk. Terlebih jika ada genangan air di situ,” kata Wahyuni kepada Bontang Post, Jumat (3/8) lalu.
Tak hanya itu, dalam waktu dekat Wahyuni juga akan mengusulkan pencegahan berupa pengasapan (fogging). Mengingat sudah satu bulan lokasi yang berhadapan langsung dengan Puskesmas Bontang Selatan I ini belum dilakukan fogging kembali.
“Nanti saya usulkan ke Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Diskes-KB) agar di-fogging dalam waktu dekat. Supaya nyamuk Aedes Aegypti tidak sampai bertambah banyak,” ungkapnya.
Bukan itu saja, lurah yang semula bertugas di Kelurahan Bontang Kuala ini juga akan mengupayakan permintaan serbuk abate ke Diskes-KB. Agar tempat penampungan air warga tidak dijadikan tempat jentik nyamuk berkembang biak.
Senada, Lurah Api-Api Andiga Mufti Kuswardani juga mendorong warganya untuk melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan. Pasalnya saat ini telah masuk musim penghujan. Ia pun telah memetakan daerah yang kerap diserang penyakit DBD seperti RT 27, 37, dan 38.
“Kendati tidak tersusun jadwal, tetapi beberapa daerah sudah mulai menggelar kerja bakti. Saya berharap seluruh RT di Api-Api juga dapat melakukannya,” kata Andiga.
Ia pun nantinya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam hal pembersihan sungai di komplek perumahan BTN KCY. Mengingat jika sungai kering terdapat sampah plastik menempel di dasar sungai. Andiga pun mengatakan, jika asal sampah bukan dari warga Api-Api sekitar sungai.
“Sampah itu terbawa aliran air dari hulu. Bukan kebiasaan warga Api-Api membuang sampah di sungai,” tuturnya.
Seperti diketahui dua kelurahan ini menempati posisi pertama dan kedua sehubungan jumlah penderita DBD. Dari Januari hingga Juli, jumlah penderita DBD di Kelurahan Tanjung Laut mencapai 33 orang. Sementara kelurahan Api-Api yakni 21 pasien. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post