BONTANG – Arus balik libur lebaran, ternyata mempengaruhi kenaikan harga komoditi di berbagai pasar yang ada di Bontang saat ini. Hal ini disampaikan Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menegah, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Bontang, Muhammad Taufik kepada media ini, Kamis (6/7) kemarin.
M Taufik menjelaskan, akibat arus balik, untuk sementara distribusi berbagai komoditi terganggu. Tentunya bila ini terganggu, akan berdampak pada naiknya sejumlah komoditi. Seperti cabai rawit misalnya, sebelum lebaran harganya Rp 38 ribu, namun kini sudah mencapai Rp 48 ribu. Yang parahnya lagi, harga bawang merah saat ini dari Rp 28 ribu melonjak naik menjadi Rp 50 ribu (lihat grafis) .
“Karena pelabuhan repot, mungkin barang-barang berupa komoditi dari luar Kaltim ini sementara tertahan di pelabuhan. Namun bila arus balik usai, dipastikan harga akan kembali normal,” jelasnya.
Taufik mengatakan, terkait hal ini, Diskop-UKMP tidak bisa mengintervensi agar distribusi menjadi lancar. Sebab dalam distribusi tersebut, menurut para pedagang tentu yang diutamakan adalah para penumpang yang kembali ke Bontang, dibandingkan barang-barang komoditi yang berasal dari Sulawesi atau Jawa tersebut.
“Sebenarnya ini baru terjadi, karena tahun lalu untuk pasokan berbagai komoditi di pasar-pasar berjalan lancar. Mungkin karena banyaknya warga Bontang yang berlibur,” tuturnya.
Dia menambahkan, sebenarnya untuk kekurangan ini, pihaknya bisa meminta bantuan dari Bulog Samarinda. Namun dikatakannya, bila meminta bantuan Bulog tentu akan menambah beban biaya pengangkutan lagi.
“Memang di Bontang masih bertumpu pada komoditi dari luar, sebab di sini tidak memiliki lahan untuk dapat berswasembada,” pungkasnya. (ver)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post