SANGATTA – Balai Taman Nasional Kutai mengaku sudah memantau orangutan yang masuk di kawasan pemukiman Kampung Kajang, Kelurahan Singa Gewe, Sangatta. Hanya saja tim petugas terkendala peralatan untuk menangkap satwa liar.
Kepala Balai Taman Nasional Kutai, Nur Patria mengakui timnya sudah melakukan pengecekkan dan mengambil titik koordinat di wilayah tersebut.
“Berbekal pengaduan warga, tim langsung mendatangi lokasi untuk pengambilan koordinat untuk selanjutnya akan dilakukan penanganannya,” ujarnya saat dikonfirmasi, pada Rabu (7/3).
Dirinya menjelaskan kendala yang dihadapi timnya. Salah satunya tidak memiliki peralatan yang memadai untuk menangkap dengan metode bius, kemudian mengevakuasi satwa dilindungi tersebut.
“Kami sudah memikirkan cara menangkapnya. Sebisa mungkin kami tidak menyakitinya. Salah satunya dengan cara dibius. Namun kami kesulitan, pasalnya tidak adanya alat yang memadai. Sehingga sampai saat ini kami belum mampu mengevakuasi orangutan itu,” katanya.
Ia mengungkapkan sudah melakukan koordinasi pada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk membantu penangkapan hingga melepaskannya ke hutan lindung TNK.
“Mereka menyanggupi dan merespon baik koordinasi dari kami. Mulai dari rencana penangkapan hingga kembali dilepaskan jika kondisi hewan yang diperkirakan berukuran dua meter tersebut terbilang sehat,” ungkapnya.
Dia berharap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim dan masyarakat sekitar dapat bekerja sama dan membantu
dalam hal apapun.
Kepala Seksi Pengaman Taman Nasional (SPTN) I Sangatta, Budi mengatakan mereka terus lakukan pantauan. Baginya hal seperti ini harus dipelajari secara terperinci. Tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa. Menurutnya hewan tersebut tidak akan masuk ke pemukiman jika habitatnya tidak terganggu.
“Biasanya hewan seperti itu tidak akan masuk ke pemukiman warga jika tempat tinggalnya tidak terusik. Itulah alasan kami harus melalukan investigasi terlebih dahulu dan tidak bisa terburu-buru. Setelah kami pelajari lalu akan dilakukan relokasi ke tempat yang seharusnya” ujarnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: