Aminah Amins, istri mantan Wali Kota Samarinda, Achmad Amins menyambut baik peresmian jembatan Mahkota II yang menyertakan nama mendiang suaminya. Menurutnya, penyertaan nama Achmad Amins adalah bentuk penghargaan pemerintah terhadap perjuangan suaminya.
UFQIL MUBIN, Samarinda
“Saya sangat berterima pada pemerintah yang sudah memberikan nama jembatan itu dengan memasukkan nama almarhum. Karena perjuangan pembangunan jembatan itu tidak mudah,” kata Aminah, Kamis (8/2) lalu.
Ia pernah bermimpi jembatan yang sudah dirancang sejak tahun 2002 itu jadi jembatan yang berkelas internasional. Aminah menginginkan jembatan dengan panjang 1.428 meter itu dirancang seperti jembatan Golden Gate San Francisco Amerika Serikat.
“Pengennya dulu seperti Golden Gate, ada dua jalur sebelah kiri dan kanan. Kemudian di sekitarnya ada taman. Tapi karena terhambat anggaran, akhirnya saya berharap yang penting terbangun, bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Jembatan Mahkota II pernah berkali-kali terhenti pembangunannya karena terganjal anggaran. Selain itu, pemerintah kota (pemkot) juga disibukkan dengan protes yang mengharuskan pemkot membangun pelabuhan. Pasalnya, jembatan yang dibangun di atas Sungai Mahakam itu tidak bisa dilewati kapal pengangkut batu bara.
“Akhirnya pemkot disuruh bangun pelabuhan Peti Kemas, karena kapal tidak bisa lewat. Setelah pelabuhan selesai dibangun, anggaran tidak cukup untuk melanjutkan pembangunan jembatan,” ujarnya.
Tak berhenti sampai di situ, jembatan yang telah menghabiskan puluhan miliar Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) itu pernah ditentang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
“Saya merasa aneh waktu itu, anggota dewan kebanyakan tinggal di Kecamatan Palaran, tetapi menolak pembangunan jembatan. Padahal lewat pembangunan jembatan itu, akan memudahkan mereka berangkat ke kantor,” ungkapnya.
Menurut dia, jembatan Mahkota II akan jadi ikon Samarinda. Selain itu, upaya memecahkan masalah kemacetan bisa dilakukan dengan adanya akses transportasi baru. Beberapa tahun terakhir, Kota Tepian masih bermasalah dengan kemacetan, namun dengan pembangunan jembatan tersebut bisa mengurangi kemacetan lalu lintas.
“Karena dengan adanya jembatan ini, masyarakat dari Sambutan dan Palaran yang mau ke Samarinda bisa lewat jembatan itu. Jadi tidak harus mutar jauh,” katanya. (*/um)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini: