bontangpost.id – Berbeda dari beberapa kelurahan lainnya, distribusi Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap kedua Pemkot Bontang pada hari perdana di Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Utara menerapkan sistem kupon. Ini dimaksudkan agar kepadatan pengantre BLT di kantor kelurahan dapat diurai. Pun kelurahan mengklaim, cara ini dinilai lebih memudahkan masyarakat.
“Jadi kan enggak repot jauh-jauh ke kelurahan, bawa sembako. Jadi masyarakat ke sini cuma ambil uang tunai dan kupon. Nah kupon itulah mereka tukar di toko yang kami tunjuk,” urai Lurah Gunung Elai, Kasful Anwar di kantornya, Jumat (5/6/2020) pagi.
Dalam tahap kedua ini, terdapat 951 Kepala Keluarga (KK) penerima BLT. Terjadi penambahan 13 KK ketimbang tahap pertama. Penyaluran dilakukan mulai Jumat-Minggu. Mulai pukul 07.30-14.00 Wita.
“Naik 13 KK. Semua merata, tersebar di 45 RT,” ungkapnya.
Untuk memperoleh BLT, calon penerima wajib menyertakan KK dan KTP asli kepada petugas kelurahan. Bila data sesuai, selanjutnya ialah pengambilan dokumentasi. Sebagai bukti bahwa penerima sudah menyambut paket BLT tahap dua ini. Dalam dokumentasi itu, nama dan domisili (RT) penerima ditulis dalam secarik kertas ukuran F4. Kemudian menunjukkan paket sembako dan uang tunai Rp 200 ribu.
Kata Lurah Kasful Anwar, meski berfoto dengan paket sembako lengkap, sejatinya di kelurahan warga hanya menerima uang tunai Rp 200 ribu dan kupon sembako senilai Rp 300 ribu.
“Itu cuma sebagai bukti aja. Kalau yang bersangkutan sudah mengambil uang dan kuponnya,” terangnya.
Terdapat 11 toko yang diberdayakan kelurahan untuk mengadakan sembako bagi 951 warga. Ke-11 toko ini tersebar di beberapa RT dari total 45 RT yang ada di kelurahan terpadat ke-3 di Bontang Utara itu.
“Tokonya dekat rumah warga. Jadi dari kelurahan, kuponnya ditukar di toko. Pun di toko, penerima BLT tetap wajib menunjukkan KK dan KTP asli. Ada petugas kelurahan yang akan berjaga di tiap toko,” beber Kasful Anwar.
Adapun dalam paket sembako kali ini, di dalamnya berisi beras merek Tawon kualitas premium. Masing-masing dibungkus dalam kemasan 5 dan 10 kilogram. Ada pula telur lokal 1 piring berisi 30 butir. Gula curah tanpa merek 3 kilogram, masing-masing dibungkus dalam kemasan 1 kilogram.
“Kami tambahkan lagi telur 4 butir untuk menggenapkan Rp 300 ribu itu,” tegas Kasful Anwar.
Sebagai catatan, dalam tiap paket sembako, kelurahan juga menyertakan harga untuk tiap item barang. Untuk beras Tawon ukuran 10 kilogram bernilai Rp 132 ribu. Tawon 5 kilogram Rp 68 ribu. Gula pasir 3 kilogram Rp 51 ribu. Telur 1 piring Rp 43 ribu. Dan telur 4 butir Rp 6 ribu.
Ditambahkan, bila warga menemukan kualitas sembako tidak layak atau rusak, kelurahan mempersilakan untuk mengganti ke toko tempat paket itu diperoleh.
“Tapi dengan catatan 2-3 hari saja. Selebihya sudah tanggungan penerima,” pungkasnya. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda