SANGATTA – Pimpinan BRI Cabang Teluk Lingga, Hanafi Sialana membantah jika bawahannya melakukan perbuatan yang tak menyenangkan terhadap Andreas Leonardus (65), warga Sangatta Utara.
Hanya saja, Hanafi mengakui jika bawahannya tersebut bertemu dan melakukan komunikasi dengan Andreas. Namun bukan di Cabang BRI Teluk Lingga, melainkan di Unit Sangatta Lama.
Kata Hanafi, Andreas memang kerap berada di BRI Sangatta Lama. Saat itu akunya, dirinya pernah menanyakan terkait uang yang berada dalam rekening miliknya.
“Jadi sekuriti kami pak Sumarlin yang tangani. Tetapi bukan diusir, hanya disuruh pindah saja. Karena banyak yang antre. Ya gantian. Tetapi dia ngotot duduk di dalam,” kata Hanafi.
Meskipun begitu, pihaknya lagi-lagi memberikan pelayanan terbaik. Kecuali terdapat gangguan yang membahayakan. Maka, sekuriti dapat mengambil tindakan.
“Katanya uangnya ada 300 miliar. Saat kami periksa ternyata uangnya kosong. Tidak ada. Rekeningnya sudah tutup. Tidak ada apa-apanya,” katanya.
Dirinya mengaku tak mungkin mengusir konsumen. Sekalipun mereka berbeda dengan orang-orang lainnya. BRI mengutamakan pelayanan.
“Kami pelayan, bukan raja. Kami berikan pelayanan semua. Tidak mengenal siapapun. Bahkan banyak orang yang pernah penyakit ayan. Kami tetapi bantu. Kami obati dulu,” katanya.
Sebelumnya, Andreas mengaku mendapatkan pelayanan tak baik oleh oknum BRI. Dirinya mengaku diusir. Padahal diakuinya, ia hanya ingin mempertanyakan haknya yakni uang pensiun dari perusahaan.(dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post