BONTANG – Pencurian perangkat penunjang instalasi kabel di Pasar Rawa Indah, harusnya bisa dihindari. Itu jika pemerintah belajar dari kasus yang sama di gedung Graha Pemuda. Di sana, gedung bukan hanya menjadi sasaran pencurian, tapi juga tempat mesum.
Baik Pasar Rawa Indah maupun Graha Pemuda sama-sama belum ditempati. Bedanya, Pasar Rawa Indah masih dalam proses pembangunan.
“Seharusnya dengan kejadian di Graha Pemuda, di sini (Pasar Rawa Indah, Red.) dijaga. Satpol PP kan bisa ditugaskan untuk patroli,” kata anggota Komisi III DPRD Bontang Rusli, Kamis, (20/7)
Sebagai aset pemerintah sebutnya, wajar jika bangunan tersebut mendapat perhatian. Walau belum difungsikan, namun tetap dirawat. “Sudah ada pos penjagaan, kan bisa digunakan,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Tavip Nugroho menuturkan, sudah berkoordinasi dengan instansi terkait dan masyarakat. Beberapa titik yang diduga menjadi tempat masuk pencuri juga ditutup.
Diterangkannya, akibat pencurian tersebut, pemerintah merugi Rp 90 juta. Beberapa barang yang diduga dicuri seperti alat pemadam api ringan (APAR) dan lampu, ternyata sudah lebih dulu disimpan.
“Karena menurut kami, itu yang rawan dicuri. Kami tidak menduga kalau ternyata kabel yang dicuri. Kami sudah melaporkan kasus ini ke Polres Bontang,” ujarnya.
Untuk penggantian kabel, Tavip berusaha meminta kesediaan kontraktor. Meski diakuinya masa pemeliharaan sudah selesai. “Dulu sempat ada wakar (penjaga malam, Red.), setelah pemeliharaan selesai, tidak ada yang jaga,” jelasnya.
Jika usulan itu ditolak, PUPRK akan meminta kepada kontraktor baru atau menganggarkannya kembali. “Kalau dianggarkan, berarti kami harus berkoordinasi dengan DPRD Bontang,” tandasnya (*/nug)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda