SANGATTA – Minimnya sarana dan prasaran pendukung, tak bisa dipungkiri menjadi salah satu kendala sehingga kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) Kutim belum begitu memuaskan. Khususnya ketersediaan kendaraan untuk melaksanakan patroli.
Menurut Kasatpol PP Kutim M Arief Yulianto, saat ini Satpol PP Kutim baru memiliki dua unit kendaraan patroli. Kendaraan inipun sudah sering bermasalah dengan mesin, sehingga menjadi kendala tersendiri bagi pihaknya dalam bekerja.
“Sampai sekarang, kami baru memiliki dua unit kendaraan patroli, jenis Avanza keluaran tahun 2008. Kalau hanya mengandalkan ini, tentunya sulit sebenarnya anggota melakukan pengawasan yang maksimal di Sangatta,” kata Arief ditemui di Kantor Pemerintah Kutim belum lama ini.
Karenanya, Arief mengusulkan pengadaan kendaraan patroli tambahan untuk Satpol PP kepada Pemerintah. Dengan harapan, intensitas patroli dapat ditingkatkan, khususnya di titik-titik rawan kejahatan, maupun aksi balap liar dan mesum.
Ia mengaku, dengan wilayah kerja Satpol PP Kutim yang begitu luas, maka dibutuhkan tambahan antara empat atau lima kendaraan patroli baru. Dengan begitu, daerah yang selama ini belum terjangkau kegiatan patroli, maka dapat dilakukan pengawasan.
“Kemarin, kami sudah melakukan penajaman program kerja dengan Asisten I pak Mugeni dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang, khususnya untuk bantuan sarana mobilisasi di Satpol PP Kutim. Alhamdulillah, pak Kasmidi merespon baik usulan kami itu, dan mudah-mudahan secepatnya bisa direalisasikan,” harapnya.
Kendati sekarang pihaknya harus bekerja dengan segala keterbatasan, namun Arief mengaku hal itu tidak akan menyurutkan semangat kerja pihaknya. Karenanya, dirinya sangat berharap support dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya di Kutim.
“Saya kira, Satpol PP tidak bisa bekerja sendiri, kami sebagai penanggung jawab keamanan di lingkungan Pemerintah Kutim khususnya, akan bermitra dengan beberapa OPD lainnya. Kami akan siapkan call center supaya bisa cepat bergerak ketika ada masalah,” ucapnya.
Lebih lanjut, diakui Kasatpol PP, terdapat beberapa titik yang cukup rawan disalahgunakan oleh sejumlah oknum masyarakat. Semisalnya, di daerah Bukit Pelangi, seperti jalan dari Markas Kodim 0909 Sangatta ke rumah jabatan (Rujab) Bupati, sering dimanfaatkan para remaja untuk berbuat negatif.
Selain itu, sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, maupun kawasan Jalan Ring Road dan Kenyamukan juga kerap digunakan para remaja untuk balapan liar, ngelem atau komik, dan berbuat tindak asusila. Karenanya, diperlukan ada kegiatan pengawasan ekstra, terutama lewat patroli rutin.
“Kami upayakan, jika nantinya sudah ada kendaraan patroli baru yang diberikan pemerintah, ya paling tidak setiap 2 jam sekali akan kami lakukan patroli. Khususnya pada saat jam-jam rawan, seperti di waktu malam hari dan menjelang waktu subuh,” tandasnya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post