BONTANG – Cuaca ekstrem serta angin kencang saat hujan yang menerpa Bontang beberapa hari ini diyakini tak berpengaruh terhadap hasil tangkapan nelayan. Ketua Unit Pelaksana Teknis Pangkalan Pendaratan Ikan (UPT-PPI) Roysai M Mallisa mengatakan, pasokan ikan laut tetap ada walaupun diakuinya terjadi penurunan.
“Ikan tetap ada, tapi memang ada penurunan. Tetapi secara keseluruhan untuk pasokan ikan laut aman,” kata Roysai.
Menurutnya, nelayan lokal memiliki cara tersendiri ketika menghadapi cuaca yang kerap kali berubah ini. Sebenarnya, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) sendiri telah meneruskan himbauan dari pemerintah pusat. Namun, DKP3 tidak dapat melarang nelayan untuk tak melaut.
Rata-rata nelayan yang tidak turun mengeluhkan faktor cuaca sebagai alasan tidak melaut. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari badai laut saat menangkap ikan.
“Nelayan punya kearifan lokal untuk menangani itu . Sebagian tidak turun, tetapi sebagian turun,” paparnya.
Selain itu, pasokan ikan tidak hanya mengandalkan nelayan lokal saja. Banyak nelayan dari luar wilayah Kaltim yang membawa hasil tangkapannya ke Bontang.
“Banyak nelayan dari luar yang masuk, Sulawesi barat , mereka datang bawa ikan,” tambahnya.
Beberapa jenis ikan yang digemari masyarakat justru berada di pinggiran laut, seperti bawis dan baronang. Kedua jenis itu ditangkap oleh nelayan pembelat.
Sebelumnya diwartakan, cuaca ekstrem mengakibatkan kehebohan di darat, empat pohon berukuran besar tumbang di lokasi berbeda pada Rabu (29/11) lalu hingga Kamis (30/11) dini hari. Lokasi tersebut diantaranya di Jalan Dr Cipto Mangunkusumo (Eks Pupuk Raya), Jalan Haruan Tanjung Laut Indah, Jalan MT Haryono seberang Pom bensin Akawi, dan di wilayah Stadion Bessai Berinta. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: