bontangpost.id – Wakil Ketua I Satgas Penanganan Covid-19 yang juga Dandim 0909/Bontang Letkol Arh Choirul Huda mendorong kepada Pemkot Bontang untuk merevisi kebijakan sebelumnya. Bentuknya dengan mendorong pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro. Ia menjelaskan perubahan ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat.
“Pimpinan baik TNI maupun kepolisian di tingkat pusat sedang gencar-gencarnya untuk PPKM mikro. Saya akan dorong Pemkot ke arah itu,” kata Choirul.
Menurutnya pengawasan pasien isolasi mandiri dengan kebijakan PPKM mikro lebih optiomal. Sebab melibatkan di tingkat lebih kecil. Baik kecamatan, kelurahan, dan rukun tetangga (RT). Jika terealisasi maka akan segera membentuk posko di jenjang kelurahan. Nantinya relawan akan disiagakan di pos tersebut.
“Sehingga pasien yang isolasi mandiri tidak bisa berkeliaran,” ucapnya.
Sejauh ini, ia mendapatkan informasi masih ada pasien isman melakukan aktivitas di luar rumah. Padahal itu dapat menyebabkan risiko penyebaran virus lebih meluas.
Selain itu, kebijakan ini juga memetakan area zona merah di lingkup RT. Mulai dari zona hijau, kuning, oranye, hingga merah. Bergantung jumlah rumah anggota warga yang terpapar virus dari Wuhan, Tiongkok tersebut. Aturan di tiap zona selaras dengan yang telah disampaikan pemerintah pusat.
Diketahui, zona hijau dalam satu RT ialah kawasan yang per rumahnya tidak ada kasus paparan. Sementara zona kuning dengan penyebaran 1-5 rumah, oranye 6-10 rumah, dan merah di atas 10 unit.
Pada PPKM mikro ini aktivitas perdagangan diizinkan buka. Sesuai dengan batasan durasi operasional kebijakan tersebut. Umumnya, swalayan dan beberapa usaha besar tingkat kedisiplinan kepatuhan protokol kesehatan cukup tinggi. Mulai dari menyediakan sarana penunjang prokes hingga melakukan pembatasan pengunjung.
“Perdagangan tetap berjalan supaya roda perekonomian juga lanjut,”
Kebijakan ini akan diusulkan dalam rapat evaluasi tingkat Satgas Kota Taman. Hingga kini, waktu pembahasan belum ditentukan. Namun, ia mengisyaratkan dalam tempo dekat. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post