Lebih Dekat dengan Wakil Rakyat Kaltim, Josep SPd
Kegelisahan dan hasrat untuk menjadi bermanfaat bagi masyarakat membawa Josep terjun ke dunia politik. Aktif berorganisasi dan berbaur dengan masyarakat sejak muda membuat ayah tiga anak ini paham benar apa yang mesti disuarakan demi tanah kelahiran.
LUKMAN MAULANA, Samarinda
Kepedulian Josep pada permasalahan masyarakat sudah tampak sejak masih remaja. Meski berasal dari kelompok elit perusahaan, namun Josep tak segan membaur dengan masyarakat di lingkungan tempatnya tinggal.
Didikan kedua orang tuanya perlahan membentuk kemandirian dalam diri Josep. Memang, sejak remaja pria kelahiran Muara Komam, Kabupaten Paser ini sudah lekat dengan kegiatan wiraswasta.
“Saya membantu keluarga berdagang dan menjalankan usaha. Di antaranya berdagang es batu dan menjadi kernet mobil angkutan,” kenang Josep saat ditemui Metro Samarinda (Kaltim Post Group) Senin (27/3) kemarin.
Masa kecil Josep dihabiskan di Longikis, Paser. Sementara pendidikan dasar hingga menengahnya diselesaikan di Balikpapan, mengikuti jejak kedua orang tuanya.
Selepas SMA di tahun 1988, Josep kuliah di FKIP Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda jurusan Bahasa Inggris. Di “Kampus Hijau” inilah Josep aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan yaitu di senat dan juga Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam (Imapa) Unmul.
“Jiwa organisasi saya semakin terasah di Imapa. Saya terlibat langsung dalam pengurusan Imapa dan dipercaya jadi ketua di sana tahun 1990,” kisahnya.
Kecintaannya pada Imapa kala itu mengantarkan Josep menjadi Ketua Harian Panjat Tebing Kaltim dari 1993 hingga 1995. Yaitu organisasi panjat tebing yang menjadi cikal bakal dibentuknya Federasi Panjat Tebing Indonesia (PFTI) cabang Kaltim. Dari kemampuan panjat tebing yang dimilikinya, Josep bisa mandiri dan membiayai kuliahnya sendiri. Yaitu dari memberikan bimbingan panjat tebing kepada mahasiswa dan masyarakat.
“Dari situ saya mengetahui secara langsung kehidupan masyarakat. Saya ikut berjaga malam dan sempat juga menjadi tukang ojek. Mentalitas saya perlahan terbentuk,” tutur Josep.
Selepas kuliah, keahlian dalam panjat tebing ini dibagikannya secara gratis di daerah Berau dan sekitarnya. Yaitu kepada warga pengusaha sarang burung walet. Tujuannya untuk lebih memaksimalkan hasil panen dengan tetap menjaga kelestarian satwa. Aktivitasnya inilah yang lantas membawa Josep bekerja di CV Walet Jaya Baru dari tahun 1995 hingga 1997 dan PT Walet Lindung Lestari Berau dari tahun 1997 hingga 2000.
Tak lagi bekerja di usaha sarang walet, Josep sempat bekerja di Kopkar PT Kiani Kertas Berau. Setahun kemudian, dia pindah bekerja di perusahaan kayu yaitu CV Meranti Jaya yang dijalani dari 2001 hingga 2007. Dia juga sempat bekerja di PT Cito Sarana Jasa Pratama Balikpapan dalam kurun 2009 sampai 2010. Sembari perlahan terjun ke dunia politik yang dimulainya sejak 2006.
“Saya pertama kali diajak bergabung ke partai politik tahun 2006, di Partai Demokrat. Saat itu saya menjabat sebagai sekretaris Angkatan Muda Demokrat Indonesia (AMDI) di Berau. Juga sebagai bendahara Partai Demokrat Berau,” terangnya.
Namun kiprah Josep di Partai Demokrat tidak berlangsung lama. Tahun 2007 setelah kembali ke Samarinda, dia bertemu kembali dengan rekan-rekannya semasa kuliah. Dalam diskusi yang intens membahasa situasi politik dan paham kebangsaan, Josep lantas membulatkan tekad bergabung ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Dia memandang, Gerindra mampu memberikan ruang sebesar-besarnya untuk peran generasi muda pada proses politik di Indonesia.
“Saya percaya Gerindra merupakan satu-satunya partai politik yang mengedepankan dan memberikan kesempatan pada generasi muda untuk ikut mewarnai pembangunan bangsa Indonesia,” urai Josep yang tahun ini genap berumur 48 tahun.
Di partai berlambang kepala garuda ini, Josep sempat mencalonkan diri menjadi calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kaltim pada pemilu 2009 dari daerah pemilihan Bontang, Kutim, Berau. Namun dalam keikutsertaannya kali pertama tersebut, Josep masih belum terpilih.
Dia lantas dipercaya menjadi tenaga ahli di Fraksi GPPI, fraksi Partai Gerindra di DPRD Bontang di tahun 2010.
Aktivitas sebagai tenaga ahli fraksi DPRD Bontang mengharuskan Josep tinggal menetap di Bontang. Dia lantas dipercaya menjadi wakil sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Bontang tahun 2010. Setahun kemudian di 2011, dia dipercaya menjabat Ketua DPC Partai Gerindra Bontang.
“Jabatan ini saya jalankan penuh tanggung jawab dan dengan semangat untuk kebesaran Partai Gerindra,” ucapnya.
Hingga kemudian pada November 2013, Josep untuk pertama kalinya duduk di kursi wakil rakyat Karang Paci, sebutan DPRD Kaltim. Kala itu, dia menggantikan koleganya yaitu Saifuddin DJ dalam pergantian antar waktu (PAW).
Diakui Josep, dia menyikapi PAW ini tanpa suka cita yang berlebihan. Sebaliknya, dia justru menilai hal tersebut sebagai amanah yang tidak ringan dan harus dilakukan dengan niat tulus dan kesungguhan untuk mengabdi pada masyarakat Kaltim.
“Bagi saya, jabatan politik dan jabatan anggota DPRD merupakan amanah untuk bekerja keras dan bertanggung jawab dalam mengabdikan diri terhadap kepentingan masyraakat Kaltim,” beber suami dari Agustina Sa’pang ini.
Pada Pileg Pemilu 2014, Josep kembali mencalonkan diri menjadi anggota legislatif. Kali ini dia maju dari daerah pemilihan (Dapil) Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Paser yang merupakan tanah kelahirannya. Kedekatan yang terjalin baik dengan masyarakat di dapil tersebut membawa Josep kembali dipercaya membawa suara rakyat di Karang Paci.
“Kepercayaan itulah yang lantas menjadi tekad saya dalam mempersembahkan kerja terbaik secara optimal pada masyarakat,” kata Josep.
Sebagai anggota dewan, telah banyak kerja yang dilakukan Josep. Dalam hal ini dia berempati dan mendengar masalah-masalah masyarakat untuk disampaikan ke pemerintah. Di antaranya permasalahan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pertanian, dan keagamaan. Masalah-masalah inilah yang kerap diterimanya selama reses. Dari setiap permasalahan tersebut, Josep memfasilitasi bantuan untuk masyarakat.
“Di antaranya memfasilitasi bantuan pupuk dari pemerintah, pembangunan rumah-rumah ibadah seperti masjid dan gereja. Walaupun masih banyak bantuan pemerintah yang belum tersalurkan karena keterbatasan, saya berjanji sampai akhir masa jebatan saya akan terus memperjuangkannya,” paparnya.
Masih adanya aspirasi masyarakat yang belum terwujud menjadi salah satu duka bagi Josep. Apalagi di tengah krisis terbatasnya anggaran Kaltim. Meski begitu, Josep akan tetap berupaya mendorong penyaluran bantuan sosial dan hibah dari pemerintah untuk masyarakat Kaltim. Karena memang, menyalurkan aspirasi rakyat sudah menjadi bagian cita-cita Josep dalam mengabdi sebagai anggota DPRD demi kebaikan Kaltim.
“Kalau dulu ketika menjadi aktivis kampus saya hanya bisa berteriak-teriak. Sementara sebagai anggota DPRD, saya bisa kekuatan dalam menyuarakan kepentingan rakyat bersama teman-teman partai lainnya,” kata Josep.
Merupakan sebuah pengalaman berkesan bagi Josep bila dia mampu mengawal permasalahan di masyarakat sampai pada tahap penyelesaian. Hal ini sejalan dengan prinsipnya yang ingin berbuat kebaikan bagi masyarakat. Khususnya membahagiakan kedua orang tua. Karena menurutnya, apa yang dicapainya saat ini tak lepas dari peran kedua orang tuanya.
“Juga berkat dukungan anak dan istri saya di Bontang. Karena saya bertugas di Samarinda, sehingga jarang bertemu mereka. Biasanya dua pekan sekali saya pulang menemui mereka dan menghabiskan dua hari bersama mereka. Bagi saya berpisah dengan keluarga adalah tantangan saya dalam menjalankan tugas sebagai anggota DPRD,” tandas anak ketiga dari lima bersaudara ini. (***)
Tentang Josep
Nama : Josep SPd
TTL : Muara Komam, Paser, 5 Desember 1969
Istri : Agustina Sa’pang
Anak:
- Devi Ariyantica Pakiding
- Georal Alpa Sa’pang
- Carenchia Sa’pang
Partai : Gerindra
Dapil : Kaltim 3 (PPU-Paser)
Pendidikan :
a SD Pertamina 1 Balikpapan Tahun 1982
b SMP Pertamina 1 Balikpapan Tahun 1985
c SMA Parta Dharma Balikpapan
d S1 FKIP Univesitas Mulawarman Tahun 1995
Kursus/Diklat:
a Pendidikan Dasar Cinta Alam Imapa Tahun (1995)
b Pendidikan dan Latihan Tenaga Kerja Muda Mandiri
c Pendidikan dan Latihan Pengamanan Pemilu (2009)
Organisasi :
a Wakil Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam Unmul (1997)
b Ketua Harian Federasi Panjat Tebing Kaltim (1995)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post