BONTANGPOST.ID, Samarinda —Dendam bertahun-tahun akhirnya meledak jadi aksi brutal. Dedy Indrajid Putra (34), warga Jalan Lambung Mangkurat, Kelurahan Pelita, Kecamatan Samarinda Ilir, tewas ditembak secara keji.
Polisi menyebut pembunuhan ini bukan spontan. Ini aksi yang sudah dirancang dengan sangat matang.
Hasil penyelidikan mengungkap fakta mengejutkan. Sepuluh orang terlibat dalam skenario sadis itu. Otak di balik aksi berdarah ini adalah R alias K, warga Samarinda Seberang.
Dia mengaku menyimpan dendam sejak 2021, ketika kakaknya tewas usai dikeroyok di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kecamatan Samarinda Kota.
“Untuk dibilang puas, saya puas. Tapi saya juga sangat menyesal harus meninggalkan keluarga saya,” ucap K dengan wajah datar saat konferensi pers di pelataran Polresta Samarinda, Kamis (8/5).
Kepada awak media, K mengaku bahwa peluru itu adalah pesan dendam yang telah lama disimpan. Amarah itulah yang kini menyeretnya dan sembilan orang lainnya ke balik jeruji besi.
Permintaan maaf pun dilontarkan K, tapi nasi sudah menjadi bubur. “Kami minta maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban. Kami terbawa amarah dendam karena kehilangan kakak,” katanya. (*)