BONTANGPOST.ID, Samarinda – Peristiwa penembakan berdarah yang terjadi di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, Minggu (4/5) sekitar pukul 04.20 Wita, kini berbuntut panjang.
Selain menewaskan seorang pengusaha bernama Dedy Indrajid Putra (34), insiden ini juga memicu kekhawatiran masyarakat akibat beredarnya pesan berantai di aplikasi WhatsApp.
Pesan yang tersebar luas tersebut berisi peringatan kepada warga agar menghindari jalur-jalur tertentu dan melarang anak-anak keluar malam menggunakan sepeda motor.
Bahkan, ada pula rekaman suara yang menyebutkan akan terjadi keributan sebagai aksi balas dendam atas penembakan tersebut. Akibat pesan-pesan ini, suasana di Samarinda, sempat menjadi mencekam.
Namun, keluarga korban menegaskan bahwa mereka tidak akan melakukan aksi balasan. “Kami menjamin tidak akan melakukan tindakan pembalasan terhadap para tersangka maupun keluarganya,” ujar Deni Indra Saputra, kakak almarhum, Selasa (6/5) dalam keterangan resminya.
Deni juga menegaskan bahwa semua informasi terkait rencana aksi balasan tersebut adalah hoaks. “Kami tidak akan melakukan tindakan anarkis yang melanggar hukum,” tegasnya.
Deny menambahkan bahwa pihak keluarga sepenuhnya menyerahkan proses hukum kepada aparat kepolisian. “Kami percaya polisi akan menuntaskan kasus ini dan mengungkap siapa pelaku utamanya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian karena telah bergerak cepat dalam menangkap para tersangka,” lanjut Deni.
Sebagai informasi, penembakan terhadap pengusaha di Samarinda ini terjadi di depan sebuah tempat hiburan malam (THM) di Jalan Imam Bonjol, sekitar 10 meter dari pintu utamanya.
Korban diberondong lima tembakan. Hasil penyelidikan mengungkap bahwa sembilan orang terlibat dalam aksi penembakan berencana tersebut. Motif utama peristiwa ini adalah balas dendam. Namun, polisi bilang terindikasi masalah narkoba. Seluruh tersangka kini telah berhasil diamankan oleh pihak kepolisian. (kp)