Blusukan, Tetap menjadi prioritas utama Yanri Dasa dalam keseharian. Sehubungan dengan blusukan, 4 program menjadi fokus utamanya saat ini yakni penyuluhan sex education, senam keharmonisan keluarga, pendalaman materi pancasila, dan mengenal alam melalui bakti sosial.
Sejak sebelum terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Yanri Dasa selalu gemar blusukan ke seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari pedagang di pasar, penjual di terminal bahkan hingga siswa-siswi sekolah tak luput jadi perhatian perempuan kelahiran Klaten ini.
Visi yang kuat mengantarkannya duduk di kursi legislatif Bontang. Ia menjabat sebagai anggota Komisi I DPRD dengan perolehan 1065 suara daerah pemilihan (Dapil) Bontang Barat. Bidang yang menjadi fokusnya berkaitan dengan sektor pendidikan, kesehatan, sosial, dan perenaan wanita.
Setelah menjadi anggota DPRD, perempuan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) bidang kesehatan ini tetap menggunakan blusukan menjadi sarana untuk menyerap aspirasi masyarakat. Ada empat poin yang menjadi fokus blusukannya beberapa bulan terakhir. Pertama berkaitan dengan penyuluhan sex education untuk mencegah anak melakukan tidakan asusila. Kedua, mengajarkan cara menjaga keharmonisan keluarga. Ketiga, mengenalkan butir-butir pancasila. Keempat, menerapakan budaya menjaga kelestarian alam.
“Keempat item ini yang sedang saya coba salurkan kepada masyarakat, karena keempatnya sesuai dengan konsep pemerintahan pusat yang dicetuskan oleh bapak Presiden Joko Widodo yakni revolusi mental,” katanya.
Kasus pelecehan seksual kian marak di Bontang. Beberapa kasus dijumpai pendiri Yayasan Pendidikan Mutiara Bontang ini.
“Hati saya trenyuh ketika anak kecil sudah mengalami pelecehan seksual, mau jadi apa bangsa kita kedepan jika masalah ini tidak ditanggapin serius. Semula yang menjadi korban bisa saja menjadi predator di masa yang akan datang, ini perlu dicegah,” keluhnya.
Beberapa sekolah masih belum menekankan materi sex education, padahal dengan dijelaskannya bahaya bila melakukan hubungan seksual sebelum menikah, maka akan meminimalisir kejadian pelecehan seksual itu sendiri. “Mengenai penyuluhan sex education, ada dua cara yang saya terapkan. Pertama, saya memberikan materi kepada anak di sekolah dengan situasi yang non-formal, harapannya dengan kedekatan kita kepada anak materi tersebut akan selalu diingatnya terus-menerus.
Selain di sekolah, saya juga memberikan penyuluhan tersebut di tempat bermain anak. Kedua, memberikan pemahaman kepada keluarga untuk menjaga anak-anaknya melalui alat komunikasi. Dunia sekarang lebih canggih, anak mana yang tidak mempunyai handphone yang bisa tersambung dengan jaringan internet, ini perlu pengawasan ekstra. Orang tua harus me-monitor alat komunikasi anaknya masing-masing,” harapnya.
Maraknya kasus Lesbian, Guy, Bisexsual, dan Transgender (LGBT) di Bontang membuat istri Sewaya Hali ini angkat bicara. Kasus tindakan kriminal seksual harus diantisipasi dengan self defense. “Saya telah terapkan kepada beberapa anak untuk memproteksi diri mereka dari pelaku tindakan kekerasan seksual melalui bela diri dasar. Langkah preventif yang dilakukan selain bela diri ialah menghindar dari tempat sepi,” ujarnya.
Hal yang yang diperhatikannya juga selain masalah sex education ialah penyuluhan tentang bahaya narkoba. Peredaran narkoba di Kota Taman masuk dalam tahap mengkhawatirkan. Bontang menduduki peringkat 3 darurat peredaran narkoba di Kaltim setelah kota Samarinda dan Balikpapan. “Narkoba dapat merusak mental anak-anak, maka dari itu saya selalu siap memberikan penyuluhan terkait bahaya narkoba. Cara yang saya terapkan relatif sama dengan sex education,” imbuhnya.
Metode yang dilakukan oleh ibu dari dua anak ini untuk menjaga keharmonisan keluarga dengan cara senam. Senam ini dilakukan oleh pasangan suami-istri untuk meningkatkan daya seksualitas. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat pasangan suami-istri nyaman dengan pasangannya. “Kegiatan ini bagus supaya tidak terjadi perselingkuhan, sehingga kenyamanan terhadap pasangannya tetap terjaga,” ungkapnya.
Selain dua hal tersebut, Anggota DPRD yang menjabat sebagai Sekretaris dari Fraksi Hanura Perjuangan ini juga memberikan pemahaman kembali kepada siswa-siswi terhadap dasar negara bangsa Indonesia yaitu pancasila. “Saya turun ke sekolah-sekolah memberikan pemahaman kembali terhadap butir-butir pancasila. Dahulu sewaktu saya masih sekolah ada pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang sekarang sudah terhapus. Hal ini untuk menanamkan kepada pelajar sehubungan dengan landasan negara kita, seperti slogan yang disemboyankan dalam peristiwa kelahiran pancasila yakni menjaga bangsa atau Save NKRI,” tegasnya.
Kegiatan lain yang juga dilakukan oleh perempuan kelahiran 30 Desember 1959 ini yakni mencintai kelestarian alam. Sebagai tugas manusia ialah menjaga dan merawat alam ini. Diperlukan kepekaan dan kesadaran untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap alam.
“Kegiatan reses saya selalu saya gunakan untuk bakti sosial supaya masyarakat peduli akan kondisi alam di Bontang. Ketika saya menjumpai botol minuman bekas, saya ambil untuk saya daur ulang menjadi meja. Melalui sampah bisa menjadi bahan kerajinan tangan yang lebih berguna lagi. Bukan tidak mungkin menjadi lapangan kerja industri yang baru di kota Bontang,” tandasnya.
Keterlibatan Yanri Dasa sebagai wakil rakyat tidak menghentikan langkahnya untuk berjumpa dengan waga baik situasi formal maupun non-formal. Karena di dalam prinsipnya dengan membantu warga maka akan menjadi sebuah kebahagiaan terbesar dalam dirinya. “Ketika warga minta tolong dalam mengurus administrasi, saya antarkan ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Membantu masyarakat merupakan kebahagiaan bagi saya,” serunya. Bersambung
Nama : Yanri Dasa Dwi Sukeksi, S.Pd
TTL : Klaten, 30 Desember 1959
Alamat : Jl Soekarno Hatta No 90, Kelurahan Gunung Telihan
Nama Suami : Letkol Pur Sewaya Hali, S.Th., MM
Anak :
- Dr. Agriana, S.Ked
- Afriant Abadi, SE
Riwayat Pekerjaan :
- Pendiri Yayasan Pendidikan Mutiara Bontang Tahun 2003
- Pengelola Sekolah TK dan KB Mutiara sejak 1 Februari 2008
- Anggota Ikatan Guru dan Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Bontang
- Anggota DPRD Kota Bontang 2014-2019
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post