SANGATTA- Terbangnya pesawat mini Tanjung Bara-Balikpapan dan sebaliknya akhirnya mulai menemui titik terang. Ya, dikabarkan jika pesawat tersebut akan kembali mengudara pada pertengahan Februari mendatang.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim, Ihsyanuddin Syarpi. Katanya, bulan januari ini masih dalam tahap proses lelang. Hasil komunikasi dengan pihak terkait, jika direstui pada bulan mendatang.
“Kami tanya apakah bisa bulan maret sudah ada kepastiannya. Mereka bilang pertengahan februari sudah bisa terbang kembali. Alhamdulillah,” ujar Ihsan.
Hanya belum diketahui ialah, penggunaan baling baling satu atau dua yang direstui. Pasalnya, semua proses lelang yang menentukan. Kutim berharap, bisa dikabulkan baling baling dua.
“Ya masing masing masing ada kelebihan dan kekurangan. Kalau baling baling 1, bisa terbang sampai lima kali sehari. Kalau baling baling 2 hanya tiga kali. Tetapi semua keputusan di hasil lelang,” katanya.
Apapun itu, semua akan diterima. Karena keberadaan pesawat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Banyak yang sudah bertanya tanya dan menantikan keberadannya.
“Jadi pesawat ini benar benar membantu masyarakat. Kalau ke Balikpapan nai mobil membutuhkan biaya besar dan jarak tempuh yang jauh. Sedangkan naik pesawat tak sampai 1 jam,” katanya.
Sebelumnya pesawat printis kembali mogok. Penerbangan printis bersubsidi Tanjung Bara-Balikpapan itu sudah berhenti beroperasi sejak Desember 2017 tahun lalu.
Hal ini disebabkan masa kontrak Pemkab Kutim telah berakhir. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Ikhsanuddin Syerpi dalam rapat rutin coffe morning menyampaikan kabar tersebut.
Ihsanuddin melaporkan kepada pimpinan rapat yakni Sekda Irawansyah, sejak 31 Desember penerbangan bersubsidi telah berhenti beroperasi karena kontrak yang ada hanya setahun.
Kini tengah dilakukan proses lelang untuk 2018 dan diusahakan segera rampung sedini mungkin. Kemungkinan Februari sudah bisa berjalan kembali seperti biasa.
Seperti diketahui 2017 lalu telah aktif layanan penerbangan printis Dimonim Air di Landasan Tanjung Bara. Warga umum bisa mengaksesnya dengan rute penerbangan Sangatta- Balikpapan yang harga tiket Rp.380.000 sebaliknya Balikpapan- Sangatta berkisar Rp.600.000. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: