• Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
No Result
View All Result
Home Nasional

Ditanya Soal Keberadaan Harun Masiku, Menkumham Yasonna Laoly Kabur

by M Zulfikar Akbar
23 Januari 2020, 13:30
in Nasional
Reading Time: 2 mins read
0
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (22/1). (Muhammad Ridwan/JawaPos.com)

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (22/1). (Muhammad Ridwan/JawaPos.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly kabur saat awak media hendak menanyakan terkait polemik keberadaan politikus PDI Perjuangan, Harun Masiku. Yasonna memilih meninggalkan awak media setelah dirinya melakukan konferensi pers permintaan maaf kepada warga Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pantauan JawaPos.com (grup Bontangpost.id), Yasonna langsung meninggalkan awak media setelah dia memberikan keterangan pers. Karena waktunya bertepatan dengan ibadah salat Maghrib sekitar pukul 18.16 WIB.

“Udah ya mau maghrib, ini satu aja,” kata Yasonna di kantor Kemenkumham, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020).

Mendapat pengawalan ketat, Yasonna enggan ditanya awak media soal polemik keberadaan Harun. Awak media pun sulit mendapat keterangan rinci soal Harun, karena Direktorat Jenderal Imigrasi merupakan jajaran di bawah kepemimpin Yasonna di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.

Baca Juga:  Seribu Mahasiswa Geruduk DPRD Kaltim, Serukan Presiden Keluarkan Perppu Terkait UU KPK

“Itu Dirjen Imigrasi,” singkat Yasonna.

Sebelumnya, Ditjen Imigrasi Kemenkumham mengakui terlambat menginformasikan keberadaan politikus PDI Perjuangan, Harun Masiku. Tersangka pemberi suap proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024 itu telah berada di Indonesia sejak Senin (7/1/2020) lalu.

Kabag Humas Ditjen Imigrasi, Arvin Gumilang menyatakan adanya gangguan atay delay system sehingga Imigrasi telah mengetahui keberadaan Harun. Delay system itu diduga terjadi karena proses restrukturisasi Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (SIMKIM) yang sedang berlangsung. Hal ini berimbas pada terganggunya sumber informasi.

“Tidak lazim terjadi (delay system), tapi kalau mati lampu di Bandara Soeta itu pernah. Apakah ini ada hubungannya atau tidak, kita lakukan pendalaman,” kata Arvin di kantornya, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020).

Baca Juga:  Anggota DPR Tersangka Korupsi Lagi

Arvin menyebut, pihaknya melakukan pendalaman mengapa terjadi delay system. Pihaknya saat ini belum mengetahui secara rinci mengapa hal itu bisa terjadi.

“Maka dilakukan pendalaman. Itu merupkan bagian pengawasan dan pemantauan pelintasan. Hasilnya tentunya kita akan terbuka dengan penyidik,” terang Arvin.

Terkait lamanya informasi yang disampaikan pihak Imigrasi, kata Arvin, karena masih mengumpulkan informasi yang valid. Karena hilangnya Harun Masiku saat ini tengah menjadi sorotan publik.

“Kalau imigrasi tentu akan sangat terbuka sekali untuk menyampaikan pelintasan. Tidak ada spekulasi kita menghambat, kita hanya memastikan yang bersangkutan (Harun Masiku),” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Harun diduga merupakan salah satu kunci terkait perkara yang diduga melibatkan petinggi PDIP. Penyidik lembaga antirasuah hingga kini masih mendalami asal-usul uang Rp 400 juta yang diberikan untuk Wahyu Setiawan melalui sejumlah perantara.

Baca Juga:  Puluhan Pejabat Kementerian PUPR Kembalikan Uang

Dalam kasus ini, KPK menetapkan empat orang sebagai tersangka. Mereka yakni Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Agustiani Tio Fridelina selaku mantan Anggota Badan Pengawas Pemilu sekaligus orang kepercayaan Wahyu, Harun Masiku selaku caleg DPR RI fraksi PDIP dan Saeful.

KPK menduga Wahyu bersama Agustiani Tio Fridelina diduga menerima suap dari Harun dan Saeful. Suap dengan total Rp 900 juta itu diduga diberikan kepada Wahyu agar Harun dapat ditetapkan oleh KPU sebagai anggota DPR RI menggantikan caleg terpilih dari PDIP atas nama Nazarudin Kiemas yang meninggal dunia pada Maret 2019 lalu. (jpc)

Print Friendly, PDF & Email
Source: Jawa Pos
Tags: harun masikukemenkumhamkorupsiKPKkpu ripdipyasonna laoly
ShareTweetSendShare

Bergabung dengan WhatsApp Grup Bontang Post untuk mendapatkan informasi terbaru: Klik di Sini. Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News.

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Previous Post

Seragam Sekolah Gratis Ternyata Bermasalah

Next Post

Sektor Parkir Belum Maksimal

Related Posts

Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop di Kemendikbudristek, Ini Kata Nadiem Makarim
Kriminal

Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop di Kemendikbudristek, Ini Kata Nadiem Makarim

10 Juni 2025, 11:25
Kejati Kaltim Geledah Kantor Dispora, Telusuri Dugaan Korupsi Dana Hibah DBON
Kriminal

Kejati Kaltim Geledah Kantor Dispora, Telusuri Dugaan Korupsi Dana Hibah DBON

26 Mei 2025, 23:30
Kejati Kaltim Bongkar Korupsi Pertambangan, Mantan Kepala Distamben Ditahan
Kriminal

Kejati Kaltim Bongkar Korupsi Pertambangan, Mantan Kepala Distamben Ditahan

19 Mei 2025, 17:55
KPK Resmi Tahan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
Kriminal

KPK Resmi Tahan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

20 Februari 2025, 19:53
Sudah Disiapkan Hasto, Puluhan Video Keterlibatan Petinggi Negara beserta Bukti Bakal Diungkap PDIP
Nasional

Sudah Disiapkan Hasto, Puluhan Video Keterlibatan Petinggi Negara beserta Bukti Bakal Diungkap PDIP

27 Desember 2024, 20:01
Anak Terlibat Penganiayaan Dokter Koas, KPK Mulai Analisis Kekayaan Dedy Mandarsyah
Nasional

Anak Terlibat Penganiayaan Dokter Koas, KPK Mulai Analisis Kekayaan Dedy Mandarsyah

16 Desember 2024, 08:00

Terpopuler

  • Gegara Stempel, Puluhan Kurir Grab Datangi Mie Gacoan Bontang

    Gegara Stempel, Puluhan Kurir Grab Datangi Mie Gacoan Bontang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daftar Nama 11 Peserta yang Lolos Seleksi Perawat di RSUD Taman Husada Bontang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 186 Honorer Pemkot Bontang Dirumahkan, Skema Penyelamatan Hanya Menyasar Enam Bidang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Warga Terima Bantuan, Masih Ada 14 Rumah di Pagung Bontang Numpang Listrik Tetangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembangunan Lapangan Mini Soccer di Kelurahan Satimpo Bontang Selatan Mulai Dikerjakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.

No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.