Kisah Inspiratif Warga Bontang: Ines Balladiva
Siapa yang tak menggemari musik dangdut? Musik asli Indonesia ini disukai nyaris diseluruh kalangan, baik tua maupun muda. Bontang pun juga punya penyanyi dangdut. Meski usianya masih belia, namun sudah album dan merambah level nasional.
Muhammad Zulfikar Akbar, Bontang
INESYA Balladiva Maheswari, atau yang karib dipanggil Ines Balladiva baru menginjak usia ke-18 tahun pada 2 Desember 1998. Namun, dara berdarah Guntung kelahiran Tanggerang ini sudah punya satu album diusianya yang masih belia.
Di tengah gemilangnya musik pop atau Electronic Dance Musik (EDM), Ines lebih memilih menjadi penyanyi dangdut. “Dangdut itu unik, ada ciri khasnya dan asli punya Indonesia,” kata Ines yang menyempatkan kembali ke tanah Bontang.
Ketertarikan Ines dalam menyanyi memang sudah tumbuh dari orangtuanya, terutama ibunya yang merupakan penyanyi lenong betawi. Sejak TK, Ines tak pernah malu untuk tampil di depan panggung. Bahkan, anak kedua dari tiga bersaudara ini justru antusias untuk menunjukkan bakatnya. “Biasanya kalau masih kecil kan masih malu-malu. Saya justru paling semangat buat tampil,” ucapnya.
Beberapa kejuaraan menyanyi juga sering diikutinya. Dia pun sering mendapatkan juara pertama, seperti saat Ines mengikuti lomba menyanyi dangdut se Tanggerang Selatan pada 2015. Meski sempat mencoba di jalur pop, Ines justru tertarik pada musik dangdut. “Ada cengkok-cengkoknya. Saya juga dilatih sama ibu saya untuk coba nyanyi dengan cengkok, eh ternyata bisa,” ujar Ines.
Keputusannya beralih ke jalur musik dangdut pun sempat mengagetkan teman-teman sebayanya. Meski banyak yang mendukung keputusannya, tak sedikit pula yang justru mem-bully-nya. Di saat itulah, Ines pun sempat merasa down dan ingin mundur dari dangdut. “Karena dangdut imejnya masih negatif di mata mereka. Waktu ingin mundur, ibu berusaha menguatkan saya, akhirnya saya memutuskan untuk terus di dangdut, karena sudah nyaman dengan jalur ini,” jelas Ines.
Perlahan tapi pasti, beberapa orang yang sempat melakukan bullying kepada Ines pun justru mulai menyukai musik dangdut, khususnya lagu-lagu yang dibawakan Ines. Mendapatkan dukungan yang besar, membuat Ines pun akhirnya dikontrak oleh perusahaan label AIM Production dan dibuatkan satu album berjudul Berwarna. Berkat label dan album barunya, Ines mulai melangkah ke blantika musik dangdut nasional. Berbagai jadwal roadshow ke kota-kota di Indonesia pun mulai dilakoninya. “Sebulan bisa 3-4 kota dikunjungi. Kalau di Jawa sudah didatangi semua. Batam, Lampung, dan banyak kota lain,” kata Ines.
Dia bersyukur, jerih payahnya dan pilihannya dalam berkarir di dangdut kini diapresiasi oleh banyak orang. Bahkan, Ines tak menyangka akan mendapatkan fans yang dinamakan Para Balladiva dalam waktu yang sesingkat ini. “Biasanya untuk penyanyi bisa dikenal itu butuh waktu 4-5 tahun. Alhamdulillah ini baru sekitar setahun, sudah banyak yang mengenal saya,” ujar Ines yang untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di tanah rantau kedua orangtuanya ini.
Kepulangan Ines untuk menghadiri kegiatan di Bontang, ternyata disambut oleh para tetangganya di Guntung. Dia tak menyangka bakal menginjak kota tempat orangtuanya bekerja selama ini. Bahkan sebelum menginjakkan kaki ke Kota Taman, Ines terlebih dulu menyaksikan keindahan Bontang lewat video yang bertebaran di dunia maya. “Kaget, senang juga karena banyak tetangga yang pastinya merasa bangga, darah Guntung ada yang jadi artis di ibukota,” ucapnya.
Dia pun berjanji akan berkunjung kembali ke Bontang. Bahkan, Ines sudah dijadwalkan akan kembali naik panggung saat Khatulistiwa Expo digelar, April hingga Mei Mendatang. “Nanti akan manggung juga berdua dengan kakak yang juga penyanyi dangdut,” kata Ines.
Ines pun berpesan, khususnya bagi generasi muda yang punya ketertarikan sama dengan Ines, untuk tak takut dan tak malu dalam bernyanyi dangdut. Bahkan, Ines memintanya untuk bangga karena dangdut merupakan warisan bangsa. “Jangan malu untuk nyanyi dangdut. Jangan takut juga untuk tampil di depan umum, karena siapa tahu rezeki kalian nanti juga berasal dari sini (musik dangdut, Red.),” pungkas Ines. (bersambung)
Tentang Ines
Nama: Inesya Balladiva Maheswari
Nama Panggung: Ines Balladiva
TTL: Tanggerang, 2 Desember 1998
Alamat: BTN-PKT
Saudara: Nona Rinda, Ditha Sofyan S
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post