Dokter Spesialis Bergantung Tipe RS 

dr Suhardi – Ketua IDI Bontang(ADIEL KUNDHARA/BONTANG POST)

Kebutuhan dokter spesialis tergantung dari kategori rumah sakit yang terdapat di sebuah daerah. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang dr Suhardi menilai jumlah dokter spesialis untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada sudahlah tercukupi.

Rumah sakit yang bertipe B ini memiliki tiga dokter spesialis dasar yakni penyakit dalam, kandungan, anak, dan bedah. Di luar spesialisasi dasar itu minimal terdapat satu orang dokter spesialis.

“Kami di sini masuk tipe yang tertinggi di Bontang, dokter spesialisnya cukup,” kata dr Suhardi.

Kendati demikian, tak dapat dipungkiri dalam konteks peningkatan pelayanan dibutuhkan beberapa dokter tambahan. Hal ini seiring dengan akan dikirimnya beberapa dokter untuk melanjutkan pendidikan dengan mengambil sub-spesialis.

“Misalkan pelayanan di jantung berupa pelayanan katerisasi, itu harus membutuhkan dokter jantungnya satu. Selama ini belum ada, 2019 kita berencana menyekolahkan salah satunya dokter penyakit dalam,” tambahnya.

Tahun depan, RSUD Taman Husada akan membuka formasi diantaranya dokter ortopedi, bedah saraf, penyakit dalam sub-spesialis endocrinologi, patologi anatomi, dan jantung. Tiap formasi hanya dibutuhkan satu dokter.

Rumah sakit PKT tiap spesialis dasar diwajibkan minimal memiliki satu orang dokter. Lain halnya dengan tipe rumah sakit D seperti Rumah Sakit Islam Bontang (YABIS) mempunyai dokter spesialis anak dan penyakit dalam, sedangkan RS Amalia terdapat dokter spesialis obgyn (kandungan), penyakit dalam, anestesi dan bedah, numun untuk beberapa pelayanan spesialis yang lain membutuhkan dukungan dari RSUD Taman Husada.

“Kalau di RS LNG Badak itu kerja sama dengan universitas,” paparnya.

Untuk kategori dokter umum, pria yang berprofesi sebagai dokter spesialis jantung di RSUD Taman Husada ini menuturkan berjumlah cukup. Total terdapat 170 dokter umum yang berada di kota Bontang.

Berkaitan dengan wilayah kerja dokter di daerah diakuinya memang menjadi tanggung-jawab dari fasilitas kesehatan pertama dalam hal ini Puskesmas dan klinik. Tetapi pihak IDI senantiasa membantu program pemerintah apabila diperlukan tenaga dokter spesialis sehubungan dengan program edukasi terhadap masyarakat.

“IDI selaku lembaga profesi memfasilitasi jikalau membutuhkan peran dokter spesialis ke daerah, ya kita lakukan. Salah satunya tahun lalu melakukan baksos di hari dokter, kami atas bantuan Pemkot Bontang dan PT Badak NGL membangunkan toilet di Pagung karena berdasarkan laporan Puskesmas di sana orang terkena sakit cacing sangat tinggi,” paparnya.

Ia membantah jika dokter enggan menuju daerah pesisir dikarenakan penghasilan rendah mengingat penghasilan dokter sangatlah cukup. Pendapatan tertinggi dipegang oleh dokter yang berhubungan langsung dengan meja operasi, hal ini disebabkan tingkat risiko yang diemban sangat tinggi. Saat dikonfirmasi berapa kisaran nominal yang didapatkan, ia enggan menjawab pasalnya terjadi perbedaan di setiap formasi.

Dikatakannya, hambatan yang dialami oleh dokter pada saat ini yakni ketersediaan alat kesehatan. Namun demikian hal tersebut teratasi dengan upaya penambahan dari beberapa rumah sakit walaupun pelaksanaanya dilakukan secara bertahap.

Selain itu, ia menilai beberapa masyarakat dinilai merasa acuh serta kurang mendapat informasi terkait jaminan kesehatan. Padahal program ini sangatlah membantu masyarakat yang kurang mampu.

“Biasanya mereka kalau sudah terdesak baru mengurus, ini yang kurang tepat,” ujarnya.

Tepat Selasa  (24/10) hari ini, diperingati Hari Dokter Nasional, momentum ini juga dibarengi dengan lahirnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Ia berharap kepada rekan dokter untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat dengan cara memberikan pelayanan terbaik. Di samping itu, para dokter juga setidaknya mengasah diri terhadap ilmu hukum walaupun sampai saat kepemimpinannya kasus malpraktik tidak ditemukan.

Kepada masyarakat, ia berpesan agar memandang dokter sebagai insan manusia. Dokter juga memiliki kekurangan baik itu berupa rasa bosan, emosi yang mudah terpancing, mengalami rasa capek, dan lain sebagainya.

Dengan keberadaan rumah sakit di bontang ditambah Puskesmas dan klinik mandiri diharapkan pelayanan kesehatan akan lebih baik. Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat bontang antar rumah sakit selalu berkomunikasi di bawah koordinasi Diskes-KB.

“Dalam rangka Hari Dokter ini, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para dokter atas pengabdian dan kerja kerasnya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat bontang. Ucapan terima kasih juga kepada Pemkot Bontang, Diskes-KB, rumah sakit, Puskesmas, klinik mandiri dan stakekholder yang telah bersinergi memberikan pelayanan kesehatan,” tukasnya. (*/ak)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/ daftar slot gacor