BONTANG – Tak ada hujan deras, namun debit air sungai dipastikan meluap. Fenomena itu terjadi Kamis (29/3) dini hari. Tepatnya di Jalan Tomat, Gunung Elai.
Situasi itu langsung membuat Wakil Ketua DPRD Faisal bergerak. Faisal menceritakan sempat tertidur di sekretariat remaja masjid. Bermaksud untuk pulang, tetapi setelah membaca status salah satu warga di akun sosial media Facebook pada pukul 00.10 Wita mengenai ketinggian debit air sungai, niat tersebut diurungkannya.
Ia mendatangi lokasi untuk memastikan kebenaran informasi yang dihimpunnya. “Karena penasaran dengan status sosial media yang diunggah warga. Saya pikir ini hanya status hoaks,” kata Faisal saat dihubungi oleh Redaksi Bontang Post.
Pasalnya, sejak pagi harinya, sekitar pukul 10.00 Wita intensitas hujan hanya ringan. Dikatakannya, keadaan seperti itu hanya berlangsung selama dua jam saja. Setelah itu cuaca kembali terang.
“Jadi saya anggap tidak mungkin banjir, itu yang membuat saya langsung turun,” ucapnya.
Setibanya di lokasi, politisi NasDem ini melihat bahwa turap sungai di lokasi tersebut tidak mampu menahan derasnya air. Akibatnya air mengalir ke median jalan. Semula ketinggian air hanya sebatas mata kaki saja. “Namun sebelum saya pulang kurang lebih 30 menit kemudian sudah hampir selutut ketinggian airnya,” paparnya.
Warga pun sedang berjaga-jaga melihat debit air tak berangsur turun. Faisal mengatakan beberapa warga terpaksa tidak bisa beristirahat hingga pagi menjelang. “Kasihan mereka sampai tidak tidur,” ujar Faisal melihat kondisi itu.
Faisal berharap ada ketegasan dari Pemkot Bontang. Terutama mengenai pos anggaran yang berhubungan langsung terhadap upaya pencegahan banjir, wajib hukumnya masuk skala prioritas.
Senada, Ketua Fraksi Amanat Demokrat Pembangunan Sejahtera (ADPS) Ridwan juga meminta keseriusan pemerintah terkait penanganan banjir. Pasalnya anggaran yang dialokasikan oleh legislator mengenai penangangan banjir realisasinya berkurang. Bahkan dana pengairan hanya sejumlah Rp 700 juta.
“Kita buat Pansus terus pemerintah diam? Kita harus lihat dulu anggaran penanganan banjir, dulu saja kita minta Rp 20 miliar untuk penanganan banjir, realisasinya dari Pemkot cuma Rp2 miliar,” kata Ridwan saat menghadiri rapat paripurna, kemarin siang. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: