SAMARINDA – Durasi debat publik ketiga sekaligus terakhir pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim pada 22 Juni mendatang dipastikan diperpanjang. Hal itu terungkap setelah KPU melaksanakan rapat dengar pendapat dengan perwakilan liaison officer (LO) paslon, Senin (11/6) kemarin.
Komisioner KPU Kaltim, Mohammad Syamsul Hadi menuturkan, diperpanjangnya durasi waktu debat publik tersebut atas permintaan seluruh LO paslon. Jika pada dua kali debat publik sebelumnya durasi waktu hanya 90 menit, di debat ketiga nanti kemungkinan besar akan memakan waktu 150 menit.
Dalam RDP tersebut, diketahui ada LO yang meminta agar durasi debat publik diperpanjang menjadi tiga jam. Namun permintaan itu tidak dapat dipenuhi. Dia beralasan, waktu debat yang terlalu lama tidak akan efektif.
“Kemungkinan lebih baik waktu 150 menit itu. Pertimbangannya karena ini debat publik terakhir. Visi, misi, dan program paslon belum sepenuhnya disampaikan pada masyarakat di debat sebelumnya. Alasan lain, diharapkan debat kali bisa lebih mendalam pada uraian visi, misi, dan program paslon,” harap Syamsul.
Sebagaimana diketahui, debat publik ketiga akan menampilkan empat paslon. Antara lain Andi Sofyan Hasdam-Rizal Effendi, Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat, Isran Noor-Hadi Mulyadi, dan Rusmadi-Safaruddin.
Keempat paslon akan tampil mengadu kedalaman visi, misi, dan program di hadapan jutaan masyarakat Kaltim. Adapun lokasi debat, semua LO sepakat debat publik ketiga diselenggarakan di Balikpapan.
“Untuk tempatnya mungkin di Gedung Kesenian Balikpapan. Informasinya di sana cukup representatif untuk debat publik. Tetapi tidak menutup kemungkinan kami juga akan melakukan survei di sejumlah hotel. Kami akan lakukan survei dulu besok (hari ini, Red.),” jelasnya.
Kemudian terkait tema debat publik, Syamsul menuturkan, akan mengangkat tema “Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik, dan Korupsi”. Tema tersebut dipilih dan dirancang untuk memperkuat, melengkapi, dan mendalami sesi debat publik pertama dan kedua.
Sementara pertanyaan dan sesi debat publik masih digodok 14 tim pakar yang sebelumnya dibentuk KPU Kaltim. “Sekarang perrtanyaannya sedang disusun. Insyaallah dalam beberapa hari ke depan akan diketahui pertanyaan yang akan diajukan untuk mendalami tema yang diangkat,” bebernya.
Disinggung jumlah perwakilan tim sukses (timses) yang akan meramaikan debat publik tersebut, dia memastikan, pihaknya belum menyepakati. Namun gambaran awal, jika di dua debat lalu hanya 50 orang perwakilan, maka di debat akhir ini akan melebihi jumlah tersebut.
“Mungkin satu paslon membawa perwakilan 100 orang atau 150 orang. Itu tergantung tempat dan pengamanan di lokasi saja. Kami sih penginnya debat kali ini jauh lebih ramai lagi,” ucapnya.
Sedangkan untuk pengamanan debat publik, Polda Kaltim telah berjanji akan mengamankan pelaksanaan kegiatan menjelang pemilihan gubernur tersebut. Namun kepolisian berharap, jumlah perwakilan timses tidak terlalu jauh dari debat pertama dan kedua.
“Karena Polda Kaltim harus mengamankan dua kegiatan besar. Pertama operasi ketupat. Kemudian debat publik ini. Kalau terlalu banyak massa yang datang, jumlah personel yang diturunkan juga harus berimbang. Sedangkan persenel kepolisian juga terbatas. Jadi semua ini kami pertimbangkan dulu menjelang debat publik ini,” tutupnya. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post