SAMARINDA – Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU), Farid Wadjdy digadang-gadang menjadi salah satu bakal calon wakil gubernur (cawagub) potensial. Bahkan di beberapa survei internal partai politik (parpol), namanya berada di posisi teratas. Namun, tokoh Nahdiyin itu nyaris tanpa gerakan.
Hingga saat ini, mantan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim periode 2008-2013 itu hanya melamar di Golkar sebagai pendamping Rita Widyasari. Padahal, selama Maret-April, beberapa parpol membuka pendaftaran. Baik untuk bakal calon gubernur (cagub) maupun cawagub.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Farid mengaku ingin fokus menyelesaikan tahapan-tahapan sebagai bakal cawagub di beringin. Menurutnya, banyak mekanisme yang harus dilalui di Golkar.
“Golkar itu kan partai pertama tempat saya mendaftar. Sementara, tahapan di Golkar ini panjang. Tidak hanya sekadar mendaftar atau mengembalikan formulir saja. Namun ada tahapan lain seperti fit and proper test, konvensi, survei, dan lainnya. Sehingga, fokus saya adalah mengikuti proses tahapan itu,” katanya kepada Metro Samarinda (Kaltim Post Group), di ruang kerjanya, Kamis (27/4) kemarin.
Terkait peluangnya melamar parpol lain, Farid enggan berspekulasi. Mantan kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Kaltim itu mengungkapkan, alasan melamar Golkar semata-mata untuk mengabdikan diri bagi bangsa.
“Saya berangkat dari dua aspek. Yang pertama, sebagai anak bangsa, sudah jadi bagian dalam hidup saya untuk mengabdi dan berkiprah di posisi apapun. Itu merupakan tanggung jawab sebagai anak bangsa untuk berbuat apa saja. Baik di bidang keagamaan, birokrasi, maupun politik,” jelasnya.
Aspek kedua, kata Farid, adalah dari sisi masyarakat. “Jika memang masyarakat menghendaki dan memerlukan, tentunya saya tidak boleh cuek atau hanya berdiam diri. Kenapa demikian, karena prinsip saya adalah mewakafkan diri untuk masyarakat,” sambungnya.
Atas dasar itulah, Farid seolah tidak memiliki ambisi besar untuk menjadi penguasa. Dia justru memilih untuk fokus berbuat untuk masyarakat dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah SWT. Sebagai bukti, setelah tidak menjabat sebagai wagub, dia concern membangun pendidikan dengan mendirikan UNU.
“Bahwa apa yang saya perbuat selama ini, lebih kepada bagaimana hidup saya bisa bermanfaat bagi orang lain. Baik di organisasi, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Saya berpikir, tidak lagi di pemprov (tidak jadi wagub, Red.), bukan berarti berhenti berkiprah. Akhirnya saya dan kawan-kawan membentuk UNU. Sehingga pada 28 Oktober terbentuk UNU,” bebernya.
Nama Farid memang menguat sebagai pendamping Rita. Bahkan, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) itu menyebut jika Farid masuk dalam kriteria sebagai pendampingnya. Belum lagi, bocoran dari internal Golkar, hasil survei selalu menempatkan nama Farid di posisi teratas.
“Terkait hasil survei itu (Golkar, Red.), saya merasa terhormat. Meski demikian, saya tidak mau jemawa. Saya tetap beraktivitas seperti biasa. Berbuat untuk bangsa, dan mewakafkan diri untuk masyarakat,” ujarnya.
Farid menilai, Rita merupakan figur yang layak dan pantas memimpin Kaltim. Dua periode memimpin Kukar menjadi bukti bahwa putri mendiang Bupati Kukar Syaukani HR itu begitu dicintai masyarakat.
“Kalau usia, mungkin masih relatif muda. Tapi pengalaman beliau sudah banyak. Artinya kalau bicara kelayakan untuk memimpin Kaltim, saya lihat beliau layak. Bukan karena saya ingin menjadi cawagub-nya, tapi buktinya adalah di Kukar,” terangnya sembari tertawa.
Beberapa waktu lalu, Rita memang sempat keceplosan soal pendampingnya. “Beliau salah satu kandidat terbaik untuk mendampingi saya,” katanya.
Alasan Rita menyebut Farid berdasarkan akumulasi tingkat elektabilitas dan merujuk survei internal Golkar. “Saya mencari yang lebih tua, religius. Kan saya selalu dibilang masih muda dan rocker. Kalau dibilang, peluang Pak Farid besar,” paparnya.
Banyak pihak menilai, duet Rita-Farid bisa menjadi yang terkuat. Pasalnya, Farid memiliki segudang pengalaman di birokrasi. Tak hanya itu, hingga saat ini Farid dianggap sebagai representasi sebagai warga NU yang punya basis massa besar, dengan kadernya tersebar di seluruh partai. (gun)
Tentang Farid
Nama Lengkap : Drs H Farid Wadjdy MPd
TTL : Samarinda, 15 Maret 1954
Agama : Islam
Keturunan : KH Djafar Sabran (Ulama Besar)
Saat Ini : Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU)
Pengalaman : Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim 2008-2013
Background : Nahdlatul Ulama (NU)
Concern : Pendidikan, Dakwah
Basis Massa : Warga Nahdiyin, ulama, lintas agama
Organisasi : NU, PMII, IPNU, KPMKT, KKBKT, dll
Lain-lain : Teratas dalam survei internal berbagai parpol
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post