Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Rabu, 10 Agustus 2022
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Catatan

Fokus COP23: Tekan Jumlah Emisi Berarti Menekan Gas Rumah Kaca

Reporter: BontangPost
Jumat, 1 Desember 2017, 11:50 WITA
dalam Catatan
3 menit dibaca
Fokus COP23: Tekan Jumlah Emisi Berarti Menekan Gas Rumah Kaca

PEDULI LINGKUNGAN: Sofyan Hasdam berfoto bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.(Dokumen pribadi)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Efek rumah kaca yang menjadi pokok utama bahasan pertemuan COP23 tidak lepas dari kacamata Sofyan Hasdam yang analisanya dituangkan dalam catatannya.

 

SUMBER utama emisi yang akan menjadi gas rumah kaca adalah industri, sektor transportasi, energi listrik, aktivitas pertanian dan lain-lain. Dalam hal ini terutama berasal dari hasil pembakaran sumber energi fosil (minyak bumi, gas, dan batubara). Artinya, setiap terjadi pembakaran dari sumber energi tersebut, apakah dari proses industri, energi listrik, transportasi , akan dihasilkan gas yang menjadi sumber utama gas rumah kaca seperti CO2, CH4 dan N20. Sementara gas rumah kaca yang lain seperti HFCs, PFCs, SF6 dihasilkan terutama dari industry pendingin, aerosol, hanya menyumbang kurang dari 1 persen dari total emisi gas rumah kaca.

Lalu mengapa disebut gas rumah kaca? Apakah ada kaitannya dengan rumah yang dindingnya terbuat dari kaca? Ya, tidak jauh beda. Contoh yang lebih pas, pada negara dengan musim dingin, jika ingin tanamannya mendapatkan cahaya dan panas, tanaman tersebut ditempatkan didalam rumah kaca. Jika ada cahaya matahari, selain memberikan cahaya, panasnya juga akan tertahan di dalam rumah kaca ini.

Baca Juga:  MEWASPADAI POLITISASI AGAMA

Untuk memberi contoh yang lebih mudah dipahami, kita perhatikan ketika kita parkir mobil di bawah terik matahari dan kaca-kaca mobil semua kita tutup dengan rapat. Begitu kita buka dan masuk ke dalam mobil, akan terasa sangat panas dan panas di dalam mobil melebih panas diluar mobil. Hal itu terjadi karena panas matahari yang masuk kedalam mobil selama kita parkir, tidak bisa terlepas keluar dan terjebak di dalam mobil oleh dinding-dinding kaca.

Gambaran seperti inilah yang terjadi di bumi kita. Enam jenis gas yang disebutkan di atas jika terlepas ke udara maka akan berkumpul  menjadi suatu lapisan di atmosfer yang disebut gas rumah kaca. Dalam keadaan normal, panas matahari yang tiba dipermukaan bumi akan diserap oleh bumi , dalam hal ini tanah, air , pohon, dan lain-lain. Namun, tidak semua panas matahari tersebut bisa terserap. Kelebihan panas yang tidak terserap  kembali dipantulkan ke atas dan menembus atmosfer melalui gas rumah kaca. Jika gas rumah kacanya tebal, akan sulit ditembus oleh panas matahari yang dipantulkan oleh bumi . Akibatnya, panas tersebut akan dipantulkan kembali ke bumi sehingga suhu bumi akan semakin tinggi.

Baca Juga:  Wajah Baru di Era Digital

Dengan kata lain, semakin tebal gas rumah kaca, semakin banyak panas yang dipantulkan ke bumi sehingga suhu bumi semakin tinggi. Peninggian panas bumi inilah yang disebut sebagai pemanasan global (global warming). Jika terjadi kenaikan suhu bumi 4 derajat, dampaknya sangat dahsyat dan akan menimbulkan kesengsaraan pada umat manusia.

Oleh karena itu, dalam komitmen Paris (Paris Agreement) juga ditekankan perlunya membantu negara-negara yang rentan, dalam hal ini negara yang akan mengalami dampak yang lebih berat seperti negara kepulauan dan negara-negara miskin yang tidak mampu berbuat apa-apa ketika permukaan air laut meningkat. Mereka hanya mampu mengungsikan penduduknya ke kawasan yang lebih tinggi.

Kini, kenaikan panas bumi betul-betul telah terjadi. Pemanasan global adalah persoalan semua penduduk bumi. Harus ada kesadaran bersama untuk mengurangi gas rumah kaca terutama bagi negara-negara industri penyumbang emisi terbesar dunia seperti Amerika Serikat, Kanada, Jerman , Inggris, dan Jepang. Namun bukan berarti bahwa negara yang emisi karbonnya lebih rendah seperti Indonesia tidak perlu berbuat apa-apa. Kita pun harus bekerja keras, utamanya memperbaiki perilaku, karena Indonesa adalah  negara kepulauan yang garis pantainya mencapai lebih dari 8000 km. Jika terjadi kenaikan permukaan laut, maka kita akan menjadi negara yang sangat terdampak.

Baca Juga:  Mikrotakaful, Solusi Terbaik Asuransi Kaum Dhuafa?

Sekarang nasib lingkungan serta keberlangsungan alam semesta tempat kita hidup ini berada di tangan seluruh masyarakat dunia karena segala program yang telah dirumuskan dan dilaksanakan oleh pemerintah termasuk hasil pertemuan COP23 ini hasil akhirnya ditentukan oleh peran aktif seluruh masyarakat dunia, saatnya kita mengambil keputusan merubah pola pikir terhadap pentingnya pelestarian lingkungan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi. (andiyusrianto). (habis)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: catatansofyan hasdam
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan12Tweet7Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ada yang Aneh dengan Penetapan Tersangka Lakalantas di Jalan Cipto Mangunkusumo

Ada yang Aneh dengan Penetapan Tersangka Lakalantas di Jalan Cipto Mangunkusumo

Selasa, 3 Mei 2022, 10:26 WITA
Prahara Rektor ITK

Prahara Rektor ITK

Senin, 2 Mei 2022, 20:58 WITA
Camping Ceria Bersama Oligarki di Atas Tanah Rampasan

Camping Ceria Bersama Oligarki di Atas Tanah Rampasan

Minggu, 13 Maret 2022, 17:00 WITA
Penunjukan Direktur BUP yang Berstatus Tersangka Korupsi Dilihat dari Sudut Pandang Etika dan Hukum

Penunjukan Direktur BUP yang Berstatus Tersangka Korupsi Dilihat dari Sudut Pandang Etika dan Hukum

Jumat, 7 Januari 2022, 22:40 WITA
Seperti Koran, Media Online Harus Digarap Serius

Seperti Koran, Media Online Harus Digarap Serius

Rabu, 5 Januari 2022, 08:57 WITA
Menepis Rindu, Mengikis Kenangan, Menerbangkan Mimpi

Menepis Rindu, Mengikis Kenangan, Menerbangkan Mimpi

Minggu, 28 Maret 2021, 10:31 WITA
Postingan Selanjutnya
UU Perimbangan Keuangan Masuk Prolegnas

UU Perimbangan Keuangan Masuk Prolegnas

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Wali Kota Basri Kecewa Tol Bontang-Samarinda dan Kilang Dicoret dari PSN

Wali Kota Basri Kecewa Tol Bontang-Samarinda dan Kilang Dicoret dari PSN

Sabtu, 6 Agustus 2022, 12:36 WITA
Dua Pekan, 17 Pengedar Sabu Digulung Polres Bontang

Dua Pekan, 17 Pengedar Sabu Digulung Polres Bontang

Rabu, 3 Agustus 2022, 17:35 WITA
Pemkot Bontang Berlakukan Pembatasan bagi Kelurahan Zona Merah

Pemkot Bontang Berlakukan Pembatasan bagi Kelurahan Zona Merah

Selasa, 2 Agustus 2022, 15:14 WITA
Mulai September, Mobil Pribadi Dilarang Minum Pertalite

Mulai September, Mobil Pribadi Dilarang Minum Pertalite

Kamis, 4 Agustus 2022, 17:00 WITA
Tak Sadar Jual Sabu ke Polisi, Dua Residivis Langsung Ditangkap

Tak Sadar Jual Sabu ke Polisi, Dua Residivis Langsung Ditangkap

Kamis, 4 Agustus 2022, 11:45 WITA
Lukman Resmi Pimpin Laskar Merah Putih Kutim

Lukman Resmi Pimpin Laskar Merah Putih Kutim

Rabu, 10 Agustus 2022, 12:52 WITA
Kabareskrim Sebut Kecil Kemungkinan Pelecehan Seksual

Kabareskrim Sebut Kecil Kemungkinan Pelecehan Seksual

Rabu, 10 Agustus 2022, 12:18 WITA
Siap-siap, Harga Mi Instan Bakal Naik Tiga Kali Lipat

Siap-siap, Harga Mi Instan Bakal Naik Tiga Kali Lipat

Rabu, 10 Agustus 2022, 11:00 WITA
SMP Negeri 1 Bontang Kembali Belajar Online

SMP Negeri 1 Bontang Kembali Belajar Online

Rabu, 10 Agustus 2022, 10:02 WITA
Wawali Najirah Dorong Peningkatan Prestasi Olahraga Menembak Petugas Lapas Bontang

Wawali Najirah Dorong Peningkatan Prestasi Olahraga Menembak Petugas Lapas Bontang

Rabu, 10 Agustus 2022, 09:07 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.