Gelar Coaching Clinic Memanjat di Karst Sangkulirang
SANGATTA – Forum Peduli Karst Kutai Timur (FPKKT) dan Eiger Adventure Service Team (EAST) bakal menggelar ekspedisi berjudul Memanjat Bersama Kang Mamay, Jumat (7/7) dan berakhir, Selasa (11/7) mendatang.
Kegiatan petualangan ini dipusatkan di Kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat. Kegiatan dibagi dua, mulai dari teori dihari pertama, selanjutnya dihari kedua dan terakhir berlangsung teknik pemanjatan tebing dipandu langsung oleh Mamat Sumarna Salim.
Kegiatan ini seharusnya diadakan tangal 29-31 Maret 2017. Namun ditunda karena adanya berita duka Ibu Diah Rahmah Lestari (istri dari Kang Mamay) telah tutup usia. Pada kesempatan ini Kang Mamay siap berbagi ilmu dan tips mengenai pengetahuan dan pengalaman memanjat. Seperti cara pasang sabuk kekang (harness), mencantumkan tali tubuh ke alat penambat (belay), hingga semangat menyelesaikan pemanjatan.
Sekretaris FPKKT Ahyar Asdin mengatakan Kang Mamay berkunjung ke Kutim dalam kegiatan memanjat bersama dengan peserta yang tertarik dengan panjat tebing. Sekaligus mempromosikan kekayaan alam Kutim yang tidak dipunyai oleh daerah lain yaitu pegunungan Karst Sangkulirang Mangkalihat.
Sebelumnya Kutim menjadi pilihan brand alat-alat perlengkapan terlengkap asal Bandung tersebut lewat kegiatan penjelajahan Black Borneo pada 2016 dan kembali Kabupaten ini dipilih menjadi arena kegiatan alam bebas.
“Minggu ini dari FPKKT menggelar rapat kordinasi pemantapan di sekretariat untuk mengoptimalkan perencanaan kegiatan. Intinya ini menjadi bukti nyata (bahwa) Kutim punya anugerah bentangan karst terbaik. Sangat cocok digunakan kegiatan adventure menjelajah. Dari data panitia, sudah beberapa orang mendaftar,” kata Kasubbag Pendataan dan Dokumentasi, Humas dan Protokol Setkab Kutim ini.
Kegiatan ini juga bermuatan positif bagi pariwisata Kutim ke depan. Pasalnya kegiatan ini fokus mendidik anak-anak setempat seperti dari Sangkulirang dan Karangan agar bisa menjadi tenaga guide (pemandu) wisatawan yang ingin menikmati adrenaline memanjat tebing demi mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Ya tentunya pemuda-pemuda ini siap terjun ke lapangan, dengan mempunyai teknik memanjat yang safety (aman), setelah mendapatkan bekal ilmu dari Kang Mamay. Nah nantinya (anak-anak) akan menjadi guide berpengalaman untuk membuat trip khusus bagi wisatawan pecinta pegunungan,” tutup Ahyar. (hms13/drh)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda