SAMARINDA – Gas elpiji 3 kilogram (kg) mengalami kelangkaan di Kota Tepian. Hal ini terlihat dari kosongnya stok elpiji 3 kg di sejumlah pangkalan dan pedagang eceran dalam beberapa hari terakhir. Masyarakat pun kesulitan untuk mendapatkan gas yang sering disebut “tabung melon” itu.
Kelangkaan ini berdampak pada melonjaknya harga jual di masyarakat. Jika sebelumnya dijual Rp 18 ribu per tabung, sejak beberapa pekan terakhir harganya menjadi Rp 25 ribu sampai Rp 29 ribu per tabung.
Dari pantauan media, hampir semua penjual gas 3 kg di Samarinda Ulu hanya menyediakan tabung kosong. Kebanyakan para pengecer menjual tabung gas elpiji ukuran 5,5 kg.
Aminah, salah seorang pedagang gas elpiji di daerah Samarinda Ulu mengakui, kelangkaan tabung gas melon tersebut sudah terjadi hampir sebulan terakhir. Kondisi ini tidak hanya terjadi di kalangan pengecer, tapi juga sampai ke pangkalan elpiji.
“Stok gas elpiji 3 kg memang dikurangi sekarang. Diganti dengan gas elpiji ukuran 5,5 kg. Itu pun masyarakat jarang minat dengan gas elpiji ukuran 5,5 kg. Banyak yang bilang mahal harganya dibandingkan ukuran 3 kg, “ kata Aminah kepada Metro Samarinda, Sabtu (28/4) kemarin.
Di satu sisi, stok elpiji 3 kg dari Pertamina untuk pangkalan gas mengalami penurunan. Hal ini diungkapkan Aris dari PT Sumber Gas Prima. Kata dia, pangkalan gas yang beralamat di Tenggarong Seberang itu hanya dipasok 1.800 tabung 12 kg dan 2.600 tabung 5,5 kg.
“Memang Stok gas elpiji 3 kg agak dikurangi, sekarang digantikan dengan ukuran 5,5 kg. Tapi dilihat nanti bulan depan pas masuk Ramadan. Saya juga belum mengetahui secara jelas apakah benar-benar diganti dengan ukuran 5,5 kg atau tidak,” ungkap Aris.
Dia mengungkap, di setiap pekannya gas elpij ukuran 5,5 kg diantar ke sejumlah pedagang eceran yang berada di Samarinda maupun Tenggarong. Sementara dari pihak pangkalan sendiri mengharapkan stoknya seimbang antara gas elpiji 3 kg dengan ukuran 5,5 kg.
“Pedagang eceran juga sempat bertanya ke sini, kapan ada gas elpiji 3 kg datang lagi. Sementara cuma ini stok (gas 12 kg dan 5,5 kg) yang didatangkan oleh PT Pertamina (Persero), “ tutupnya. (*/aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post