BONTANG – Selama empat hari, atau mulai 13 sampai 16 Agustus mendatang, perairan selatan Kalimantan diprediksi mengalami gelombang tinggi. Gelombang tinggi ini turut berdampak di perairan Bontang. Karenanya, para nelayan yang hendak pergi melaut diimbau waspada. Atau kalau bisa untuk sementara ditunda dahulu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang Ahmad Yani mengatakan rilis, dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat mengumunkan peringatan dini gelombang tinggi. Dalam rilis tersebut dijelaskan, mulai 13 Agustus hingga 16 Agustus terpantau adanya kecepatan angin yang mencapai 46 km/jam di Laut Andaman dan Laut Cina Selatan akibat pengaruh tropical depression (998 hPa) dan tropical storm YAGI (990 hPa) di Perairan Timur Vietnam dan Laut Cina Timur.
Kondisi tersebut, dikatakan Yani, dapat menimbulkan gelombang tinggi yang persisten di barat Sumatra hingga selatan NTT, juga memicu gelombang tinggi di perairan barat Sumatra, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa hingga NTT dan Laut Arafuru bagian barat dan tengah.
“Imbauan ini bersifat umum karena berdampak hampir di seluruh wilayah perairan di Indonesia,” jelas Yani, Senin (13/8) kemarin.
Tinggi gelombang diperkirakan mencapai 1,25 sampai 2,50 moderate yang berpeluang terjadi di perairan Aceh hingga perairan selatan Kalimantan. Sampai ke Laut Seram bagian Timur dan perairan Fakfak Kaimana Amamapre.
Imbauan tersebut, lanjut Yani, harap dijadikan perhatian dalam hal pelayaran. Bahkan, dia mengimbau kepada masyarakat yang berencana rekreasi, memancing, dan hal lain yang berada di laut, agar mempertimbangkan kembali rencana tersebut. Diharapkan juga camat dan lurah se-Bontang meneruskan info ini kepada RT dan warganya.
“Lebih baik waspada daripada terkena musibah. Sehingga diharapkan bisa lebih berhati-hati jika hendak melaut atau di-pending (tunda, Red.) dulu,” tegasnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post