Keinginan Hadi Mulyadi menempatkan Kaltim sejajar dengan daerah maju lainnya di Indonesia sangat besar. Sebagai salah satu harta karun Indonesia, seyogyanya Kaltim menjadi daerah maju, mandiri secara ekonomi, dan memiliki sumber daya manusia (SDM) berdaya saing tinggi.
Di mata Hadi, dari sisi akselerasi pembangunan ekonomi dan SDM, Kaltim terbilang cukup timpang dengan provinsi lain di Indonesia. Masih banyaknya daerah yang tidak tersentuh pembangunan infrastruktur adalah salah satu indikatornya.
Banyak kecamatan dan desa di Kaltim yang belum mendapatkan pelayanan listrik 24 jam, serta pemenuhan air bersih yang memadai, masih jauh dari kata layak. Atas dasar itulah, sehingga Hadi membulatkan tekat maju pada kontestasi Pilgub Kaltim 2018.
Di pilgub kali ini, Hadi akan berduet dengan mantan Bupati Kutim Isran Noor sebagai bakal calon gubernur (cagub). Kedua tokoh Kaltim ini diusung koalisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), PKS, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Isran-Hadi bahkan telah mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim, Senin (8/1) lalu. Keduanya menjadi kandidat pertama yang dinyatakan telah memenuhi persyaratan sebagai cagub dan cawagub oleh panitia penyelenggara pemilu.
Bila ke depan dipercayakan masyarakat, Hadi mengaku, dirinya bersama Isran akan membuat terobosan-terobosan baru untuk membenahi Kaltim. Menguatkan hubungan dan komunikasi kebijakan ke pusat juga akan menjadi prioritas. Kebijakan pembangunan daerah tidak bisa dilepaskan dari pembangunan nasional.
“Saya melihat, di Kaltim sendiri masih ada banyak kebijakan dan program pemerintah yang tidak tersusun baik. Banyak yang tidak tepat sasaran bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat menengah ke bawah. Hal-hal yang demikian yang ingin saya dan pak Isran benahi ke depan. Kamin ingin bangun ekonomi berbasis kerakyatan,” tegasnya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: