SAMARINDA – Pengalihan dukungan politik yang dilakukan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kaltim kubu Herwan Susanto dinilai tidak terlalu berpengaruh pada pasangan calon (paslon) Rusmadi dan Safaruddin (RASA). Sebab, dukungan partai politik (parpol) sangat kecil sumbangannya untuk memenangkan pemilihan gubernur (pilgub).
“Pengalihan dukungan Hanura kubu Herwan pada paslon Syaharie Jaang dan Awang Ferdian Hidayat (JADI) memang berpengaruh, tetapi tidak cukup signifikan untuk mempengaruhi kinerja tim pemenangan paslon RASA,” kata Pengamat Politik Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Lutfi Wahyudi, Minggu (18/2) lalu.
Ia beralasan, pendukung, simpatisan, dan tim sukses paslon RASA lebih banyak dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Selain itu, tim paslon tersebut sangat mengedepankan solidaritas, sehingga tidak mudah terpengaruh karena perpecahan internal yang melanda partai besutan Wiranto tersebut.
Disinggung soal ribuan massa yang hadir dalam pengalihan dukungan pada paslon JADI di Sabtu (17/2) lalu, Lutfi menganggap masyarakat yang datang dalam acara pemberian dukungan tersebut bukan pemilih riil.
“Kader dan masyarakat yang hadir di acara kubu Herwan itu bukan pemilih riil paslon JADI. Karena kader dan simpatisan Hanura itu tidak hanya 1.000 orang, jumlahnya bisa ribuan di Kaltim. Bisa saja kader dan pendukung yang tidak nampak itu mendukung paslon RASA, tetapi memilih tidak memperlihatkan diri secara vulgar,” ungkapnya.
Selain itu, massa pendukung Partai Hanura kubu Surpani jumlahnya tidak kalah dengan pendukung kubu Herwan. Meski simpatisan Surpani Cs tidak nampak di publik, dia dinilai memiliki kader dan anggota yang loyal.
“Kubu yang mengalihkan dukungan itu lebih terlihat karena disorot publik. Sementara kubu yang memilih berada dalam status quo mendukung paslon RASA, tetap tenang dan solid. Sehingga tidak terpengaruh dengan pengalihan dukungan itu,” ucapnya.
Ketika ada politisi yang menyeberang pada paslon JADI, lanjut Lutfi, sedangkan sebelumnya memilih dan mendukung paslon RASA, maka salah satu skenario politik yang harus dilakukan adalah dengan menunjukkan pada publik bahwa kubu tersebut jauh lebih besar pendukungnya.
“Herwan mau unjuk kekuatan dengan menyampaikan sinyal pada paslon RASA, bahwa rugi jika paslon itu tidak didukung kubu Herwan. Dalam politik, itu namanya bahasa simbolis. Tetapi itu sudah lumrah di kalangan politisi, jika menyeberang pada kubu lain, selalu memperlihatkan kekuatan pendukungnya,” ujar dia.
Lalu apakah pengalihan dukungan tersebut mengganggu secara psikologis dan politis bagi paslon nomor urut empat? “Iya itu mengganggu, tetapi tidak sampai mematahkan semangat dukungan yang diberikan kader-kader Hanura dan PDIP yang masih tetap loyal pada paslon RASA,” katanya.
Alasannya, pilgub tidak dipengaruhi dukungan parpol. Pilgub adalah pertarungan figur, bukan pertarungan parpol. Parpol hanya dominan sebagai perahu untuk mendapatkan tiket pencalonan di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Setelah dapat tiket di KPU, maka mesin politik selanjutnya adalah tim sukses. Tim sukses yang lebih banyak bergerak menjaring pemilih. Bukan lagi sepenuhnya parpol pendukung dan pengusung. Selain kerja keras tim sukses, pengaruh figur juga tidak kalah penting,” tegasnya.
Pasca pengalihan dukungan tersebut, tambah Lutfi, paslon RASA masih memiliki kans yang sama dengan tiga paslon lain untuk memenangkan Pilgub Benua Etam. Hal itu didasarkan pada popularitas dan elektabilitas masing-masing paslon yang masih imbang.
“Setelah gagalnya Rita Widyasari maju sebagai cagub, kekuatan semua paslon rata-rata sama. Belum ada satu pun paslon yang menonjol dalam pilgub kali ini,” ujarnya.
Selain itu, kemenangan setiap paslon dalam perhelatan Pilgub Kaltim akan ditentukan oleh pergerakan paslon dan timnya menyakinkan pemilih. Masa kampanye sampai Juni mendatang akan menentukan siapa yang berhak menduduki kursi panas gubernur dan wakil gubernur.
“Kemenangan dalam pilgub akan diperoleh paslon yang memiliki kemampuan meyakinkan publik bahwa mereka layak dipilih dan diperjuangkan. Jadi silahkan manfaatkan masa kampanye yang sudah ditetapkan KPU, supaya bisa menarik sebanyak mungkin pemilih,” tandasnya. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: