OLAHAN Kuliner Sangatta (Okusa) berhasil lahirkan 60 jenis camilan. Mulai berbahan ikan, buah, hingga sayuran. Puluhan produk itu dibuat oleh 25 usaha mikro yang tergabung di dalamnya.
Fasilitator Lembaga Pelatihan Bisnis (LPB) PAMA Banua Etam, Suci Ayu Lestari Nainggolan mengatakan, Okusa telah melakukan pembinaan ke usaha mikro sejak 2015.
Untuk ide produk semua diserahkan ke usaha kecil. Okusa mendukung mulai pelatihan digital maketing, teknik pemotretan produk hingga pemasaran.
“Produk mereka ditaruh di Bandara Sepinggan Sultan Aji Muhammad Sulaiman, karena ada outlet kita di situ,” terangnya.
Hasilnya cukup memuaskan. Setiap produk yang diantar ke outlet cukup diminati, sebulan barang tiga kali dikirim. Tiap pengiriman berjumlah 200 hingga 250 bungkus.
“Omsetnya 3-4 juta sekali pengantaran ke outlet. Itu belum termasuk yang dijual di warung makan dan hotel di Sangatta,” katanya.
Salah satu pemilik usaha kecil binaan Okusa, Ajeng mengatakan, pola marketing yang berlangsung di sini memudahkan pemilik usaha. Karena barang tinggal diantar di outlet Okusa Jalan Yos Sudarso II, samping Apotik Kimia Farma, Kelurahan Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara.
“Kami antar produk ke situ. Tinggal tunggu hasilnya. Karena penyaluran barang dan pembagian hasil keuntungan semua diurus Okusa,” katanya.
Untuk diketahui, produk olahan Okusa yang jadi primadona kini ada Amplang Batu Bara dengan varian rasa, mulai telur ikan teripang, cumi, dan kepiting, dijual untuk 100 gram seharga Rp 16.000 dan 200 gram Rp 18.000.
ikan tenggiri dijual Rp 17.000 per 150 gramnya. Kripik selada ukuran 85 gram dibandrol Rp13.000.(dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post